Penjabat Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meluncurkan Gerakan Tanam Sayur (Gertas) di SMPN 2 Banyuasin III pada hari Senin (4/3).
- Sinkronisasi Program Pembangunan Banyuasin 2025-2029, Fokus Ketahanan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan
- Belanja Daerah Dikurangi, Pemkab Banyuasin Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan
- BPK Ungkap Pembayaran Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Banyuasin Melebihi Ketentuan, Nilainya Hampir Rp1 Miliar [Bagian Pertama]
Baca Juga
"Diharapkan kegiatan ini harus terus digencarkan," kata Penjabat Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam.
Gerakan Tanam Sayur yang telah dimulai oleh SMPN 2 Banyuasin III diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bumi Sedulang Setudung.
Oleh karena itu, Hani meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin untuk menyosialisasikan kepada Kepala sekolah dan koordinator wilayah untuk gencar melaksanakan kegiatan ini.
"Biar diterapkan di sekolah lainnya," jelasnya.
Jika nantinya pihak sekolah kekurangan bibit seperti cabe, bawang, dan lain-lain, mereka diminta untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian.
"Bisa meminta bibit kepada Dinas Pertanian, tentunya harus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan terlebih dahulu," tukasnya.
Kegiatan ini sangat positif karena dapat membantu mengendalikan angka inflasi di Kabupaten Banyuasin.
"Bisa mengendalikan inflasi," ungkapnya.
Hasil yang didapatkan sangat menguntungkan bagi masyarakat, jika nantinya sudah ada panen cabe, tomat, dan lainnya.
"Kalau sudah panen tinggal dipetik. Tidak perlu lagi beli ke pasar, dan pasti akan menghemat biaya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin, didampingi oleh Kepala SMP Negeri 2 Kecamatan Banyuasin 3, Elisa Estarini, mengatakan bahwa penanaman di lahan kosong seperti di sekolah ini merupakan inisiatif dari Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam.
"Jadi harus gencar melaksanakan gerakan tanam sayur (Gertas)," katanya.
Diharapkan sekolah-sekolah lain dapat melaksanakan kegiatan serupa karena ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Hasil dari Gertas ini dijual kepada guru-guru sendiri, dan uangnya digunakan kembali untuk membeli bibit seperti cabe dan lainnya.
"Tentunya guru-guru, terutama ibu-ibu, akan pulang ke rumah untuk memasak," ucapnya.
- Insiden Tabrakan Tongkang Batu Bara di Jembatan Bentayan Terulang Lagi, Pemda Diminta Bertindak Tegas
- Gubernur Sumsel Resmikan Operasional KMP Putri Leanpuri di Banyuasin
- Tongkang Batu Bara yang Nyangkut di Jembatan Bentayan Banyuasin di Luar Pengawasan KSOP Palembang