Kebijakan pembatasan terkait perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2021 masih dibahas secara mendalam oleh pemerintah.
- Jumlah Penumpang Pesawat Tembus 9,4 Juta Selama Masa Nataru
- XL Axiata Catat Lonjakan Trafik Data Selama Libur Nataru, Streaming Mendominasi
- Konsumsi Energi Kendaraan Listrik Nataru Melonjak Lima Kali Lipat
Baca Juga
Pasalnya, pemerintah perlu berhati-hati untuk membuka masa liburan akhir tahun ini agar tidak menjadi klaster baru pandemi Covid-19.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pemerintah belum dapat menyampaikan terkait libur nataru.
"Libur nataru di dalami satu minggu ke depan sebelum diumumkan kepada masyarakat," ucap Airlangga dalam keterangan persnya secara hybrid terkiat perkembangan terkini kasus pandemi Covid-19, Senin (15/11).
Terkait hal ini, dia juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo pada saat rapat terbatas siang tadi. Di mana, kepala negara menekankan soal kunjungan dari luar negeri agar lebih diperhatikan.
"Bapak presiden meminta terkait dengan kunjungan di perhatikan, terutama memperhatikan kondisi di berbagai negara lain,” ucapnya.
Untuk vaksinasi, Koordinator PPKM luar Jawa-Bali ini memastikan pemerintah terus memperluas cakupan penerima sekaligus terus memonitor tingkat kasus dari berbagai negara lain.
"Kalau kita lihat dibandingkan berbagai negara lain, posisi kita relaif lebih baik. Seperti misalnya dengan kasus per 100 ribu penduduk Indoensia hanya satu. Thailand 89 (kasus), Singapura ada 454, Malaysia ada 127 dan Australia 51 kasus per 100 ribu penduduk<' bebernya.
"Sehingga kita terus memonitor kondisi sebelum dilakukan pembukaan dengan negara-negara lain," tutup Menko Perekonomian ini.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- Indosat Catat Kenaikan Lalu Lintas Data Double-Digit di Periode Tahun Baru