Pemerintah Didesak Serius Mengurusi Hutan Papua

Ilustrasi hutan gundul. (rmol.id)
Ilustrasi hutan gundul. (rmol.id)

Indonesia yang memiliki wilayah hutan yang luas telah menjadi paru-paru dunia. Salah satunya di Propinsi Papua yang perlu mendapat perhatian dalam menjaga kelestarian lingkungannya.


Tokoh Pemuda Papua, Steve Rick Elson Mara mengatakan, hutan di Papua termasuk kategori perawan.

"Memang sudah dibongkar sebagian masih belum disentuh. Kalau dibilang paru-paru dunia, hutan Papua masih banyak menyimpan banyak rahasia," kata Steve saat menjadi narasumber webinar yang digelar Perhimpunan Eropa Untuk Indonesia Maju (PETJ), Sabtu (27/11).

Karena itulah, Steve mendorong pemerintah mengurus hutan di Papua secara serius.

"Jangan sampai terjadi lagi seperti beberapa waktu lalu kita dihebohkan  dengan adanya  deklarasi tertentu yang menjadi sorotan dunia. Kenapa dengan Papua, green state malah kelompok lain yang bicara," kata Steve.

Steve mengakui memang ada sumber konflik di Papua, diantaranya sumber  data, nilai, kepentingan, relasi dan struktural.

Steve lantas mencontohkan Benny Wenda yang berbicara tentang Papua tapi yang bersangkutan justru tidak memahami Papua. 

"Organisasi Benny Wenda tidak terdaftar di PBB. Belum lagi, sekelompok orang yang  berteriak  bahwa sumber daya alam Papua tidak berpengaruh pada orang Papua, itu tidak benar. Apalagi, ada media yang menyebut bahwa tiap hari 240 kilogram emas diangkut dari Papua. Jelas itu adalah hoaks atau tidak benar," tegas Steve.

Steve menekankan bahwa final Papua merupakan dari Indonesia, dan samangatnya adalah persatuan dalam pemerataan pembangunan. 

Hal senada disampaikan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) Oki Earlivan Sampurno. 

Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah mempromosikan kedamaian di Papua serta Papua adalah bagian dari Indonesia.

Oki berpandangan, Papua memiliki sisi hubungan permasalahan yang kompleks  baik datang dari internal maupun eksternal. 

Untuk itu, warga Papua harus dibangun sumber ekonominya, keterampilan, kapasitas, pendidikan dan kesehatan diperkuat.

Tentunya peran pemerintah pusat  sangat penting dalam membangun dan memonitoring. Perlu diwaspadai juga, yang membuka lahan hutan untuk diolah bukan hanya dari  dalam negeri. Tapi, juga dari asing dimana kalau terjadi kerusakan mereka menunjuk hidung Pemerintah Indonesia," demikian kata Oki.