Kerusuhan melanda Swedia setelah publik marah merespons aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan Rasmus Paludan, seorang pemimpin partai kanan garis keras, pekan lalu.
- Diguncang Gempa, 5,3 Juta Warga Suriah Kehilangan Tempat Tinggal
- Pastikan Situasi Kondusif Selama Ramadhan, Muara Enim Turunkan 99 Personel Gabungan
- Di China, Penyerang Shinzo Abe Disebut 'Pahlawan'
Baca Juga
Dilaporkan setidaknya tiga orang di Norrkoping, Swedia bagian timur terluka setelah terkena tembakan polisi selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat pada Minggu (17/4).
“Tiga orang tampaknya telah terkena (tembakan) dan sekarang dirawat di rumah sakit. Ketiga orang yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan,” bunyi keterangan kepolisian Swedia seperti dikutip Reuters.
Polisi mengatakan situasi di Norrkoping tenang dan terkendali pada Minggu malam.
Polisi dan pengunjuk rasa telah terlibat dalam bentrokan serius selama beberapa hari terakhir di mana beberapa polisi terluka dan beberapa kendaraan telah dibakar.
Kerusuhan dipicu oleh aksi Paludan dari partai Stram Kurs yang membakar Al-Qur’an pada Kamis (14/4). Paludan juga mengancam akan membakar salinan Al-Qur'an selama demonstrasi ekstremis.
Kerusuhan pecah di kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm, menyebabkan 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang ditahan.
- PP Muhammadiyah: Rasmus Paludan Layak Disebut Penjahat HAM Universal
- Aksi Bakar Kitab Suci Al Quran Kembali Terjadi, Kini di Depan Mesjid Denmark oleh Pelaku yang Sama
- PM Swedia Sebut Pemandangan Kerusuhan di Negaranya Mengerikan