Rencana pemasangan lift di Jembatan Ampera yang dilakukan Pemprov Sumsel melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga disoal Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja.
- Wali Kota Palembang Kesal, Jam Mati di Jembatan Ampera Tak Kunjung Diperbaiki
- Jembatan Ampera Ditutup Selama Sholat Idul Fitri, Polrestabes Palembang Siapkan Pengaturan Lalu Lintas
- Tower Jembatan Ampera Belum Dibuka untuk Umum, Pemkot Palembang Masih Tunggu Izin
Baca Juga
"Untuk pemasangan lift di Jembatan Ampera perlu kajian yang komperhensif, jangan hanya satu kajian, memang sisi pariwisata katanya menguntungkan, saya yakin ini belum banyak kajian yang digunakan hanya faktor harap keuntungan saja,” kata SMB IV, Minggu (20/11).
Lebih lanjut dia mengatakan, kajian yang harus dilakukan seperti keamanan, sejarah, lalu lintas dan lainnya.
"Bagaimana orang mau naik di Jembatan Ampera, parkir dimana, itu saya yakin itu membuat susah, memang awal-awalnya akan ramai, sekarang tolonglah kepada pemerintah selalu mengkaji kegiatan-kegiatan yang dibuat,” katanya.
Pria yang berprofesi sebagai notaris dan PPAT ini mengharapkan agar jangan sampai rencana pemasangan lift di Jembatan Ampera ini yang alih-alih untuk pariwisata namun ujung-ujungnya menjadi hilang
“Coba lihat “kulinary night” di kota Palembang yang tidak ada lagi, karena tidak pakai kajian dan tidak dipersiapkan secara matang," katanya.
Selain itu menurutnya setiap pembangunan yang dibuat harus bermanfaat bagi masyarakat Palembang. "Saya lihat manfaat pemasangan lift di Jembatan Ampera masih kurang,” tandas dia.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Wali Kota Palembang Kesal, Jam Mati di Jembatan Ampera Tak Kunjung Diperbaiki
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku