Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak mulai masuk di wilayah Sumsel. Tercatat, total sapi yang terindikasi PMK di Sumsel yakni sebanyak 14 ekor sapi.
- Antisipasi Penyebaran PMK, Pemerintah OKU Timur Lakukan Vaksinasi Serentak
- Kejar Target Dosis Kedua Vaksin PMK untuk Domba, Distanak OKU Lakukan Jemput Bola
- PALI Butuh 2.000 Dosis Vaksin PMK
Baca Juga
Untuk mengantisipasi penyebaran tersebut, kini Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel bersama instansi terkait bakal melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi yang ada di Sumsel.
"Rencana pekan depan, vaksin ini baru akan dikirim ke Sumsel beserta obat-obatan dan vitamin untuk hewan ternak," kata Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi saat dihubungi RMOLSumsel.id, Selasa (17/5).
Sejauh ini, Kementrian Pertanian melalui Dirjen Kesehatan Hewan masih memprioritaskan daerah wabah diantaranya di daerah Jawa. Karena itu, vaksinasi sapi ini di Sumsel nantinya masih terbatas. Jika vaksin tersebut sudah didatangkan maka, akan dilakukan vaksinasi secara masal.
"Upaya ini salah satu pencegahan penularan PMK khususnya di Sumsel," terangnya.
Dia meminta masyarakat untuk tidak panik. Namun, tetap waspada dengan tetap mengontrol protokol kesehatan hewan ternak, dan melakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan. Selain itu, dia juga meminta peternak untuk lebih selektif melakukan pengadaan atau pembelian sapi dari luar daerah Sumsel.
"Hewan ternak yang didatangkan dari luar Sumsel ini harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Jika tidak harus ditolak," ujarnya.
Dia mencatat, saat ini total sapi yang terindikasi PMK di Sumsel yakni sebanyak 14 ekor. Namun, memang yang diambil sampel yaitu 10 ekor. Dikarenakan, empat ekor lainnya mati lantaran masih kecil. Bahkan, ada yang dipotong. Sedangkan, untuk uji laboratorium sudah lima sampel yang dikeluarkan dan hasilnya positif dengan rincian tiga ekor di Lubuklinggau dan dua ekor sapi di OKI. Sedangkan, sisanya masih menunggu hasil.
Sebelum dilakukannya uji sampel tersebut, rekan-rekan di lapangan dari instansi terkait telah mengambil langkah terlebih dahulu. Seperti melakukan isoliasi dan melakukan penyemprotan disinfektan sehingga sampai saat ini tidak ada penambahan kasus PMK ini.
"Kami minta daerah lainnya juga melakukan hal serupa dan memperketat peredaran PMK," ujarnya.
Sejauh ini, sapi di Sumsel yakni sebanyak 300 ribu ekor yang berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Sumsel, Lampung hingga dari Jawa. Untuk wilayah Sumsel, populasinya didominasi di OKU Timur, Banyuasin, dan Musirawas. "Sekali lagi kami mengingatkan jika memang mendatangkan sapi dari luar, harus dicek dulu SKKHnya agar kualitas dan kesehatan sapi terjamin," pungkasnya.
- Antisipasi Penyebaran PMK, Pemerintah OKU Timur Lakukan Vaksinasi Serentak
- Kejar Target Dosis Kedua Vaksin PMK untuk Domba, Distanak OKU Lakukan Jemput Bola
- OKI Siaga PMK Jelang Idul Adha