Pedagang Kambing Kurban di Lubuklinggau Keluhkan Sepinya Pembeli Jelang Idul Adha, Ini Penyebabnya

Pedagang kambing kurban di pinggir Jalan Yos Sudarso Kota Lubuklinggau/Foto: Ansyori Malik
Pedagang kambing kurban di pinggir Jalan Yos Sudarso Kota Lubuklinggau/Foto: Ansyori Malik

Menjelang perayaan Idul Adha, pedagang kambing kurban di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mulai bermunculan. Namun, mereka mengeluhkan sepinya pembeli yang membuat suasana penjualan lesu.


Lusiono, salah satu pedagang kambing kurban di pinggir Jalan Yos Sudarso, depan Watervang Lubuklinggau, mengatakan bahwa kondisi penjualan saat ini masih sepi. 

"Kalau untuk saat ini kondisinya masih agak sepi. Ini saja baru keluar (baru dibeli) satu ekor," ujarnya pada Senin, 10 Juni 2024.

Lusiono yang telah berjualan kambing kurban sejak empat hari terakhir ini menyediakan 15 ekor kambing di lapaknya. Ia mengungkapkan bahwa tahun ini jumlah pembeli menurun dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Penyebab sepi perkiraan mungkin ketabrak (bersamaan) sama pemasukan anak sekolah baru. Minggu kemarin kan pendaftaran anak murid baru," jelasnya.

Meski demikian, Lusiono tetap optimis penjualan kambing kurban di lapaknya akan meningkat, terutama menjelang hari H. "Biasanya kalau tahun kemarin seminggu mau menjelang lebaran sudah ramai," tambahnya.

Kambing yang dijual Lusiono merupakan jenis Jawa Randu. Untuk harganya, tahun ini tidak mengalami kenaikan dan tetap sama seperti tahun lalu. Harga kambing bervariasi mulai dari Rp 2 juta, Rp 2,5 juta, Rp 3 juta, Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta, tergantung berat badan kambing. 

"Yang membedakan harganya murah sampai ke mahal karena ukuran berat badannya," jelas Lusiono.

Selain itu, Lusiono menjamin kemudahan bagi pembeli dengan memberikan layanan gratis ongkos kirim (ongkir). "Biaya perawatan kita yang tanggung, pokoknya konsumen terima di tempat ketika hari H, kita antar," pungkasnya.