Pertemuan Fraksi PDIP dan PKB belum lama ini dimaknai sebagai upaya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri untuk menggoyang pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Penyidik Cuti, Febri Diansyah Batal Diperiksa KPK
Baca Juga
Selain itu, PDIP juga membutuhkan basis elektoral PKB sebagai salah satu partai Islam terbesar.
Demikian analisis Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam merespons pertemuan Fraksi PKB dan PDIP di Komplek Parlemen, Senayan Selasa lalu (4/7).
“Bagi PDIP, mendapatkan PKB itu seperti mendapatkan harta karun. Jadi saya pikir wajar PDIP melakukan berbagai cara,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/7).
Namun begitu, Pangi meyakini PKB tidak akan mudah tergiur bergabung dengan PDIP apabila kepentingannya tidak diakomodir. Dalam hal ini, PKB berkepentingan untuk mengusung Cak Imin sebagai calon wakil presiden.
“PKB memberikan harga mati Cak Imin harus cawapres. Ini yang membuat ruang gerak PDIP agak kesulitan untuk menggandeng PKB,” tutup Pangi.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Penyidik Cuti, Febri Diansyah Batal Diperiksa KPK