Memasuki bulan ke-14, kematian warga sipil akibat perang Ukraina terus meningkat.
- Pelaku Penusukan Pemimpin Oposisi Korsel Dijatuhi Hukuman 15 Tahun Penjara
- Penjabat Menteri Keuangan Taliban Ditunjuk Jadi Gubernur Bank Sentral
- Jelang Semifinal Piala Dunia, Fans Maroko Charter 30 Pesawat Menuju Qatar
Baca Juga
Menurut angka yang dikeluarkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Selasa (11/4), hampir 8.500 warga sipil meninggal dunia sejak perang dimulai tahun lalu.
"Sedikitnya 8.490 warga sipil telah tewas dan 14.244 lainnya luka-luka per 9 April 2023, setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022," bunyi laporan OHCHR, seperti dimuat Fox News.
Badan PBB itu menilai jumlah real di lapangan akan jauh lebih tinggi, sebab pendataan kematian belum seluruhnya tercatat dan masih menunggu proses konfirmasi.
Hingga kini, kata OHCHR, proses investigasi tetap berlangsung di daerah pertempuran seperti Mariupol di wilayah Donetsk dan Lysychansk, Popasna dan Sievierodonetsk di wilayah Luhansk.
PBB berulang kali mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan meminta Moskow menghentikan perang yang telah membawa kerugian besar terutama bagi warga sipil.
Rusia berulang kali membantah melakukan penyerangan terhadap warga maupun infrastruktur sipil seperti rumah sakit, bangunan tempat tinggal, dan sekolah.
- Zelensky Bersedia Akhiri Perang Ukraina Tahun 2025
- Meski Perang, Rusia Tetap Gelar Pemilu
- PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Lakukan Penyiksaan pada Tawanan Perang