Pasca-Pogba Pindahkan Botol, Official Euro 2020 Setop Tempatkan Botol Heineken Khusus untuk Pemain Muslim

Pemain Prancis, Paul Pogba, saat memindahkan botol bir Heineken, usai mereka memenangkan pertandingan melawan Jerman pekan lalu. (ist/rmolsumsel.id)
Pemain Prancis, Paul Pogba, saat memindahkan botol bir Heineken, usai mereka memenangkan pertandingan melawan Jerman pekan lalu. (ist/rmolsumsel.id)

Official Euro 2020 akan menghentikan menempatkan botol bir Heineken di meja media koferensi pers, ketika pemain Muslim dihadirkan pada sesi jumpa pers, setelah bintang Prancis, Paul Pogba memindahkan minuman sponsor tersebut dan menyusul dipindahkannya botol Coca-Cola oleh Cristiano Ronaldo.


Pasca-kejadian tersebut, sekarang, pemain dan manajer punya pilihan untuk menolak berbicara di belakang botol bir bebas alkohol dalam konferensi pers dengan alasan agama.

Namun UEFA telah mencatat perbedaan antara keberatan karena alasan agama dan keberatan karena keyakinan pribadi, berkaitan dengan kesehatan dan diet.

Bintang Prancis dan Manchester United Pogba sendiri merupakan seorang Muslim yang taat, mengambil botol dari pandangannya saat dia melakukan konferensi pers, usai pertandingan kemenangan 1-0 Prancis melawan Jerman Selasa lalu.

Dilansir dari The Telegraph, sekarang tim, manajer, dan pemain akan ditanyai sebelumnya, apakah mereka akan menolak botol Heineken di podium dengan alasan agama. Karena bagi umat Muslim sesuai denga napa yang ada dalam Alquran, bahwa potensi dosa alkohol 'jauh lebih besar' daripada manfaatnya.

Berbeda dengan striker Prancis, Karim Benzema, yang juga Muslim, tidak ada lagi botol Heineken di hadapannya ketika berbicara kepada pers pada Rabu malam setelah memenangkan penghargaan sebagai Man of the Match (yang disponsori oleh Heineken) saat melawan Portugal.

Hanya saja, pemain Real Madrid itu masih berbicara di depan papan iklan sponsor, serta trofi individu yang disponsori oleh Heineken.

UEFA sendiri memperingatkan para pemain, bahwa mereka dapat didenda jika mereka terus menghindari sponsor dan minuman mereka pada konferensi pers. Terlepas dari aturan baru, otorita sepakbola Eropa itu telah memperjelas bahwa ada perbedaan antara menghilangkan minuman beralkohol atas dasar agama, dan menghindari minuman bersoda karena pendekatan pribadi terhadap kesehatan dan kebugaran.

Menurut Manchester Evening News, Pogba sendiri mulai menjadi Muslim pada tahun 2019 dan menggambarkan keputusan itu membuatnya lebih 'damai di dalam'.

“Ini segalanya. Itulah yang membuat saya bersyukur atas segalanya,” kata Pogba kepada The Times via MEN tentang keputusannya untuk memeluk Islam.

“Itu membuat saya berubah, menyadari hal-hal dalam hidup. Saya kira, mungkin, itu membuat saya lebih damai di dalam,” kata dia.

'Itu adalah perubahan yang baik dalam hidup saya karena saya tidak dilahirkan sebagai seorang Muslim, bahkan jika ibu saya. Saya hanya tumbuh seperti itu, menghormati semua orang,” kata dia.

Pogba mengungkapkan, Islam bukanlah citra yang dilihat semua orang sebagai terorisme dan apa yang kita dengar di media benar-benar sesuatu yang lain, justru itu sesuatu yang indah.

“Kamu bisa mengetahuinya. Siapa pun dapat menemukan bahwa dia merasa terhubung dengan Islam. Itu datang karena saya punya banyak teman yang beragama Islam. Kami selalu berbicara,” kata dia.

“Saya mempertanyakan diri saya sendiri dalam banyak hal, kemudian saya mulai melakukan penelitian saya sendiri. Saya berdoa sesekali dengan teman-teman saya dan saya merasakan sesuatu yang berbeda. Saya merasa sangat baik,” tandas dia.