Prajurit, PNS dan Persit yang berada di lingkungan Kodam II/Sriwijaya diminta untuk mejaga netralitasnya memasuki tahun politik.
- TNI-Polri Berhasil Identifikasi 12 Korban Kebrutalan KKB di Yahukimo
- Tiga Anggota TNI Diperiksa Polisi Buntut Penjualan Senjata ke OPM
- Penampakan Rumah Mewah Anggota TNI yang Diduga Terlibat Penembakan Polisi di Way Kanan
Baca Juga
Hal ini diungkapkan Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi saat melakukan kunjungan kerja ke Makorem 044/Garuda Dempo, Kamis (27/10).
Dia meminta, prajurit, PNS dan Persit tidak berkomentar di media sosial (medsos) baik secara statement dan lainnya apalagi mengarah mendukung ke calon tertentu.
"Saya ingin keluarga besar Kodam II Sriwijaya ini bisa menjaga netralitasnya," kata Pangdam.
Khusus untuk Babinsa, agar dapat mengecek warga yang ada di wilayahnya yang sedang mengalami kesulitan.
“Menghadapi ancaman resesi global saat ini berdampak pada masyarakat, Perintah Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, agar Babinsa segera masuk ke dapur warga dan periksa apakah ada warganya tidak makan, segera laporkan ke pimpinannya, bila emergency telpon langsung Pangdam ataupun Kasad”, kata Mayjen TNI Hilman Hadi.
Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI saat ini sedang tinggi-tingginya. Sehingga, sedapat mungkin prajurit dapat terus melakukan pendekatan terhadap masyarakat.
TNI AD saat ini telah mencanangkan Kampung Pancasila untuk menjadi solusi permasalahan yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Hal tersubut harus diwujudkan sejalan dengan program TMMD dan program unggulan TNI AD lainnya.
"Adapun program unggulan TNI AD yang dijelaskan oleh KASAD diantaranya, Pemanfaatan Lahan Kosong sebagai bentuk upaya mewujudkan ketahanan pangan, mengurangi jumlah stunting dan TNI AD Manunggal Air serta terbentuknya Kampung/Desa Pancasila," kata Pangdam.
- TNI-Polri Berhasil Identifikasi 12 Korban Kebrutalan KKB di Yahukimo
- Tiga Anggota TNI Diperiksa Polisi Buntut Penjualan Senjata ke OPM
- Penampakan Rumah Mewah Anggota TNI yang Diduga Terlibat Penembakan Polisi di Way Kanan