Wilayah kota Palembang mengalami hari tanpa bayangan yang berlangsung hari ini, Sabtu (1/10).
- Sesar Citarik Diduga Picu Gempa M 4,1 di Bogor, Begini Penjelasan BMKG
- PLN Palembang Tanggapi Cepat Gangguan Listrik Akibat Cuaca Ekstrem
- BMKG Prediksi Kemarau di Sumsel Bertahap Mulai Mei, Masyarakat Diminta Antisipasi Dampak Peralihan Musim
Baca Juga
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis menjelaskan, hari tanpa bayangan itu disebut karena mengacu pada saat di mana bayangan benda tepat berada pada kaki atau dasar objek saat kulminasi maksimum matahari terjadi pada pukul 12 siang.
“Pada saat ini matahari berada tepat di atas kepala kita atau tepat tegak lurus di atas objek yang berdiri tegak. Oleh karena itu, bayangan benda tegak tersebut seolah-olah tidak ada atau tidak terlihat,”kata Wandayantolis dalam rilis yang dikeluarkan oleh BMKG.
Ia mengungkapkan, peristiwa ini merupakan hal yang umum terjadi. Hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setahun yang terkait dengan perubahan sudut inklinasi bumi terhadap matahari yang terlihat sebagai gerak semu matahari bolak balik antara bumi bagian utara dengan selatan.
“Periode lainnya terjadi pada sekitar akhir Maret,”ujarnya.
Untuk wilayah lainnya di Sumatera Selatan kejadian hari tanpa bayangan pada September-Oktober 2022 ini berturut-turut berlangsung diberbagai tempat, yakni :
- 30 September 2022: Pangkalan Balai, Sekayu, Rupit
- 1 Oktober 2022: Indralaya, Talang Ubi, Muara Beliti, Lubuklinggau
- 2 Oktober 2022: Kayu Agung, Prabumulih, Muara Enim, Tebing Tinggi
- 3 Oktober 2022: Lahat, Baturaja, Pagar Alam
- 4 Oktober 2022: Martapura
- 5 Oktober 2022: Muaradua
Meski demikian, Wandayantolis menyebut bahwa tidak ada dampak langsung yang signifikan terhadap potensi cuaca dan iklim ekstrim.
“Secara umum pada hari tanpa bayangan ini merupakan periode puncak suhu maksimum,”ungkapnya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia