Oknum Dewan Pelaku Penganiayaan di SPBU Terancam Dipecat dari Anggota DPRD Palembang

Oknum Anggota DPRD Palembang melakukan penganiayaan di SPBU Demang Lebar Daun Palembang/Foto:Repro
Oknum Anggota DPRD Palembang melakukan penganiayaan di SPBU Demang Lebar Daun Palembang/Foto:Repro

Buntut dari pelaku penganiyaan oleh oknum Anggota DPRD Palembang, M Syukri Zen kepada seorang ibu yang hendak mengantre BBM di salah satu SPBU Demang Lebar Daun Palembang terus bergulir.


Meski dilakukan mediasi antara pelaku dan korban namun Syukri Zen yang diketahui kader dari partai Gerindra itu bakal dipecat dari partai Gerindra. Bahkan atas perbuatan yang tidak terpuji darin pelaku, partai besutan Prabowo Subianto itu mengusukan melakukan Pemberhentian Antar Waktu (PAW) sebagai anggota DPRD Palembang.

Ketua DPC Gerindra Kota Palembang Akbar Alfaro mengatakan pihaknya tidak mentolerir perbuatan arogan serta tindak kekerasan yang dilakukan Syukri Zen. Bahkan Partai Gerindra akan memberikan tindakan tegas bahkan sampai sanksi pemecatan.

"Kami partai gerindra Palembang tidak mentolerir apa yang dilakukan Sukri Zen, sebagai publik figur referenstasi.Kami juga sebagai partai gerindra akan memberikan tindakan tegas kepada bapak Syukri Zen bahkan sampai sanksi pemecatan," kata Akbar Alfaro, Rabu (24/8).

Ketua DPC Gerindra Kota Palembang Akbar Alfaro memberikan keterangan pers terkait kasusu penganiyaan oleh oknum anggota DPRD Palembang/ist

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam proses pemecatan pihaknya masih menunggu proses Dewan Pengurus Pusat (DPP). "Kalau ada hal-hal yang sifatnya melakukan kesalahan seperti itu hanya oknum partai. Perlu  digaris bawahi, bapak Prabowo selaku Ketua Umum kami, dewan pembina kami tidak pernah mentolerir membenarkan arogansi kepada kader-kader di daerah," tegasnya.

"Besok akan kami berikan sanksi secara tertulis, bahkan bisa kami usulkan sanksi pemecatan sebagai anggota DPRD Palembang. Kami dari partai Gerindra sekali lagi tidak bisa mentolerir hal-hal yang dilakukan sampai jadi berita viral nasional sampai penganiayaan seperti ini," tambahnya.

Terkait kasus ini, Akbar juga mengatakan pihaknya telah bertemu dengan korban sehingga bisa mendapatkan penjelasan dari keduabela pihak. Dia meminta dalam kasus ini tidak mengkaitkan dengan partai Gerindra karena yang tindakan kekerasan tersebut merupakan ulah Syukri Zen sebagai oknum.

"Tolong hormati proses internal partai kami, tadi kami sudah ketemu korban dan korban pun sudah bisa menerima penjelasan kami. Syukri Zen siap menanggung risiko yang diperbuat oleh beliau. Kami harapkan jangan lagi ada pemberitaan yang menyudutkan partai kami, partai Gerindra. Kami tidak mentolerir segala bentuk tindakan penganiayaan apalagi terhadap perempuan," pungkasnya.

Sementara itu, Syukri Zen yang dihadirkan langsung dalam keterangan pers di kantor DPC Gerindra Palembang mengakui perbuatan tersebut dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan juga korban. "Aku lebih dulu minta maaf sebesarnya-besarnya kepada masyrakat dan kepada yang bersangkutan aku juga mohon maaf yang sebesarnya. Kesalahan itu terjadi dalam mengantre BBM, aku nak beli Pertamax dio beli Pertalite aku nak minta jalan, cuma itu bae (cuma itu saja)," pungkasnya.