Perusahaan pemilik kapal selam Titan, OceanGate, memutuskan untuk menangguhkan seluruh operasi eksplorasi dan komersial menyusul insiden mematikan yang menewaskan lima penumpangnya, termasuk CEO perusahaan itu, di dasar Samudera Atlantik.
- Menaker Ida : Bukan Industri Kreatif Kalau Tak Bisa Hadapi Pandemi
- Penyakit Otak Misterius Serang Kanada, Gejala Halusinasi hingga Hilang Ingatan
- Ini Lokasi Tugu Perang 5 Hari 5 Malam, Jejak Pertempuran Heroik di Palembang
Baca Juga
Pengumuman penangguhan tersebut disampaikan perusahaan yang berbasis di Everett, Washington, itu di situs resmi pada Kamis (6/7) waktu setempat.
"OceanGate telah menangguhkan semua operasi eksplorasi dan komersial," tulis perusahaan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/7).
OceanGate, didirikan pada tahun 2009, menawarkan kesempatan kepada wisatawan untuk melakukan perjalanan dengan kapal selam ke kedalaman laut untuk melihat dari dekat bangkai kapal dan ngarai bawah air.
OceanGate merencanakan dua ekspedisi ke reruntuhan Titanic, yang terletak di sudut terpencil Atlantik Utara, pada Juni 2024 mendatang.
OceanGate telah melakukan lebih dari 14 ekspedisi dan lebih dari 200 penyelaman melintasi Pasifik, Atlantik, dan Teluk Meksiko, menurut situs web perusahaan. Kursi di kapal selam untuk melihat reruntuhan Titanic berharga 250.000 dolar AS per penumpang.
Sementara itu, Penjaga Pantai AS pekan lalu menemukan sisa-sisa manusia dan puing-puing dari kapal selam Titan setelah mencari di dasar laut. Pemeriksaan puing-puing oleh Dewan Investigasi Kelautan diharapkan dapat menjelaskan penyebab ledakan tersebut, kata Penjaga Pantai.
- Terbukti Kurang Efektif Lawan Covid-19, Vaksin China Jadi Masalah Baru
- Tak Hanya Kopi, Lima Minuman Ini Efektif Cegah Ngantuk
- Turki Kecam Pembakaran Al Quran di Denmark