Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Bandar Lampung ikut turun tangan mengklarifikasi kabar seorang wanita penerobos Istana Negara diduga teroris disebut sebagai warga Bandar Lampung.
- Diperiksa KPK Terkait Kasus Bupati PPU, Andi Arief Bantah Digunakan Untuk Kepentingan Demokrat
- Komplotan Penjual Akun WhatsApp untuk Situs Judi Online di Palembang Ditangkap Polisi
- Kesal Lewati Jalan Rusak Menuju Pabrik, Sopir Truk Sawit Buat Laporan Palsu dan Mengaku Ditembak Begal
Baca Juga
Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Bandarlampung, Bram Oktavian menegaskan, informasi yang beredar di media sosial dengan menyebutkan wanita penerobos Istana Negara bernama Gita Puspita tidak benar.
Saat kejadian, Gita Puspita yang merupakan seorang pengajar di TK IT Pelita Khoirul Ummah sedang mengajar dan tidak berada di Jakarta.
"Pemberitaan yang menyatakan Gita Puspita diduga oknum pelaku, saya nyatakan tidak benar adanya," kata Bram Oktavian dalam video klarifikasi yang dikutip redaksi, Rabu (26/10).
Hal senada juga disampaikan Gita yang justru mengaku kaget namanya disebut-sebut sebagai oknum teroris yang hendak menyerang Istana Negara.
"Jujur saya tidak tahu kejadian ini. Saya tahu pukul 13.30 WIB saat anggota Polda datang, karena memang saat mengajar saya tidak pernah melihat handphone," kata Gita Puspita saat ditemui Kantor Berita RMOLLampung di rumahnya, Selasa (25/10).
Seorang perempuan nekat berjalan membawa senjata api ke arah Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa pagi (25/10). Perempuan berkerudung biru dan menggunakan penutup cadar tersebut diamankan petugas gabungan TNI dan Polri.
Belakangan identitas wanita tersebut merupakan Siti Elina, warga Kampung Mangga, Gang Syawal 4, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
- Dibantah, Keterangan Alfin Sudah Menikah dan Sakit Jiwa
- Tidak Ajukan Eksepsi, Suparman Akui Ada Kelemahan Administrasi
- Bawa Alat Dodos, Tiga Karyawan PT Evans Lestari Curi Sawit saat Jam Kerja