Novak Djokovic Membuat Pernyataan Palsu saat Masuk Australia

Novak Djokovic/net
Novak Djokovic/net

Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengakui jika ada kesalahan pada imigrasi, saat pihak Australia mempertimbangkan deportasi karena dianggap melanggar aturan karantina ketika pria asal serbia itu, datang untuk tampil di turnamen Australian Open 5 Januari lalu. 


Djokovic sebelumnya ditahan pihak imigrasi Australia di bandara Melbourne, namun saat menjalani proses persidangan dia memenangkan hal tersebut. Dari persidangan yang digelar, Senin (10/1) pagi waktu Australia, Hakim Anthony Kelly memerintahkan pembebasan bintang tenis itu dari tahanan, dan mengatakan kepada pemerintah untuk membayar biayanya.

Dalam unggahan akun instagram, Rabu (12/1) pemenang 20 kali grand slam itu masih berharap dapat tampil di Australia Open pada 17 Januari nanti. Namun, ancaman deportasi dari pemerintah setempat masih bisa dilakukan meski telah memenangkan pengadilan banding sebelumnya.

"Saya pastikan, saya menjaga jarak dan memakai masker kecuali saat saya sedang difoto," katanya.

Media Perancis, L'Equipe mengkonfirmasi dalam sebuah artikel bahwa bintang tenis itu mengenakan masker sepanjang waktu, bahkan ketika reporter mereka memintanya untuk melepasnya selama lima menit.

Namun Djokovic mengakui juga membuat pernyataan palsu pada formulir perjalanannya sebelum memasuki Australia. Dia mengatakan agennya telah melakukan kesalahan saat mengisi bagian formulir yang menutupi riwayat perjalanannya baru-baru ini. 

Formulir tersebut menyatakan bahwa dia tidak bepergian dalam 14 hari sebelum kedatangannya di Australia. Namun laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa pemain berusia 34 tahun itu, telah melakukan perjalanan ke Serbia dan kemudian ke Spanyol sebelum perjalanan tersebut.

"Agen saya dengan tulus meminta maaf atas kesalahan administratif dalam mencentang kotak yang salah," tulisnya. 

"Ini adalah kesalahan manusia dan tentu saja tidak disengaja." katanya seperi dilansir BBCSports.

"Tim saya telah memberikan informasi tambahan kepada pemerintah Australia untuk mengklarifikasi masalah ini," tambahnya.

Sebelumnya, pasukan Perbatasan Australia, pejabat imigrasi negara itu, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sedang menyelidiki apakah dia telah membuat "pernyataan palsu" - yang akan menjadi alasan untuk pembatalan visa. Tur tenis profesional putra menyerukan kejelasan aturan untuk memasuki Australia dan mendesak para pemain untuk divaksinasi.