Tak adanya kejuaraan loncat indah selama pandemi membuat pelatih kesulitan mengukur hasil latihan yang telah dilakukan jelang PON XX Papua. Upaya yang dilakukan pelatih loncat indah Sumatra Selatan dalam meningkatkan performa atlet jelang PON adalah dengan mengadakan simulasi pertandingan.
- Tim PUBG Indonesia Lanjutkan Tradisi Medali Emas di SEA Games
- Pertandingan Sepakbola Porprov Lahat Ricuh, Tim Palembang dan OKU Selatan Baku Hantam
- Kalah Setelah Unggul Lebih Dulu, Pelatih KS Tiga Naga: Penalti Runtuhkan Mental Pemain
Baca Juga
Adapun simulasi pertandingan tersebut diikuti atlet loncat indah Sumsel yang menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) terpusat di Jakabaring Sport City dan juga beberapa atlet di luar Pelatda.
Pelatih loncat indah Sumsel, Adi Wahyono mengatakan, meski tak ada kejuaraan selama satu tahun belakangan, para pelatih berupaya menimbulkan atmosfer kompetisi kepada para atlet. Selain latihan di kolam dan fisik di lapangan, pihaknya juga menggelar simulasi pertandingan.
“Untuk atlet PON loncat indah tetap semangat dan optimis mendapatkan medali. Bulan depan pada minggu pertama kita akan melaksanakan test pertandingan event biasa,” kata Adi, Selasa (6/7).
Menurut Adi, simulasi pertandingan dilaksanakan untuk melatih mental dan melihat kemajuan hasil latihan para atlet.
Para atlet akan dibantu para mahasiswa dari perguruan tinggi. Caranya, atlet dipanggil untuk melakukan loncatan, lalu diberikan nilai. Untuk atlet Wasaka disesuaikan dengan nomor mereka, yakni di menara 10 meter.
“Untuk atlet loncat indah Sumsel yang berlaga di PON antara lain Edo, Rasti dan Amanah. Mereka sekarang mengikuti Pelatda Terpusat di Venue Aquatik JSC dan perkembangan mereka cukup baik untuk tampil di ajang PON,” ujar Adi.
- Pencairan Bonus Atlet Jelang Lebaran, Bagindo: Seremonial Pembayaran Hak yang Terlambat
- Pesenam Sumsel Gagal Berangkat ke SEA Games Vietnam
- Dibalik Bonus yang Tak Kunjung Cair, Atlet Sumsel Galau Dilamar Provinsi Lain