Naik Kuda, Khofifah Menikmati Kawasan Bromo

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tampak menikmati kunjungannya ke Kawasan Bromo, Sabtu (15/2). Dengan menunggang kuda, Khofifah ditemani Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari saat berada di pasir berbisik Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo.


“Bulan ini tidak dilewati kendaraan menghormati perayaan Wulan Kepitu (bulan ketujuh) yang menghormati bulan suci Suku Tengger,” ujar Khofifah di sela kegiatannya berkuda di Gunung Bromo, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (15/2).

Saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memang tengah menerapkan 'Car Free Month' atau bulan bebas kendaraan di seluruh kawasan wisata Gunung Bromo, mulai 23 Januari 2020 hingga 25 Februari 2020.

Bagi wisatawan yang mengunjungi kawah Gunung Bromo harus menaiki kuda. Sementara sejumlah warung di kawasan pasir berbisik tutup untuk sementara waktu. “Artinya, kadar oksigen di kawasan Bromo untuk bulan-bulan ini sangat bagus. Apalagi musim sekarang awan-awan di sekitar Bromo turun dan pemandangan dari atas sangat indah,” ucapnya.

Mantan Menteri Sosial ini berharap masyarakat dan pengunjung dapat menjaga kebersihan di kawasan Bromo agar semakin banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang datang. Untuk diketahui, Kawasan Bromo termasuk dalam koneksitas pariwisata Bromo Tengger Semeru (BTS).

Berdasarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Wilayah Jawa Timur yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sejak 20 November 2019, BTS merupakan salah satu dari tiga prioritas pengembangannya. Prioritas lainnya adalah kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertasusila), Selingkar Wilis, dan Lintas Selatan. “Untuk BTS ini, posisinya disiapkan koneksitas dengan rencana pariwisata nasional,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Sementara itu Supoyo, petinggi adat Tengger, mengatakan beberapa masukan dari masyarakat Tengger di antaranya adalah untuk jeep dan motor diusulkan untuk dibuatkan track khusus di lereng gunung sehingga tidak lewat di tengah pasir.

Sementara untuk kawasan pasir berbisik hanya untuk lintasan kuda. “Masyarakat juga memberi masukan agar kereta gantung mereka usulkan start dari B29 ke B30 dan Bromo. Serta SMP Pariwisata di Sukapura dikembangkan,” usul Supoyo.