Nah Lho, Puluhan Atlet Pelatda PON Sumsel Gelar Aksi Penggalangan Dana

Puluhan atlet Pelatda PON Sumsel menggelar aksi penggalangan dana di kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel. (Yosep Indra Praja/rmolsumsel.id)
Puluhan atlet Pelatda PON Sumsel menggelar aksi penggalangan dana di kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel. (Yosep Indra Praja/rmolsumsel.id)

Puluhan atlet Pelatda PON Sumsel menggelar aksi penggalangan dana di kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel, Jumat (13/8) petang.


Aksi ini merupakan buntut kekecewaan karena belum cairnya uang operasional untuk peralatan dan uang pembinaan atlet serta pelatih yang dijanjikan oleh pihak KONI Sumsel sebelumnya. Padahal mereka nantinya akan berjuang untuk mengharumkan nama Sumsel di ajang nasional, PON Papua. 

"Selain alat pertandingan, atlet dan pelatih juga belum menerima uang pembinaan yang sudah menunggak selama enam bulan," beber Rully Mauliadhani, pelatih anggar Sumsel yang ikut dalam aksi tersebut. 

Diakui Rully, para pelatih telah beberapa kali membicarakan masalah ini ke KONI Sumsel. Bahkan, permasalahan ini sudah pernah disampaikan ke Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Namun, hingga aksi dilakukan belum ada kepastian terkait hal ini sehingga para atlet dan pelatih ini kecewa dan nekat menggelar penggalangan dana. Tak berselang lama, setelah aksi atlet dan pelatih menggalang dana ini ramai di berbagai grup Whatsapp dan sosial media, informasinya pihak KONI Sumsel langsung mentransfer uang yang dimaksud. 

Tim Kantor Berita RMOLSumsel memastikan hal ini kepada salah satu atlet andalan Sumsel dari cabor atletik, Sri Maya yang akan turun pada nomor 400 meter putri.  "Ini baru masuk (uang pembinaan atlet), tapi di cek m-banking baru 3 bulan yang dibayar dari seharusnya 6 bulan," ungkap Sri Maya. 

Sri Maya mengaku jika hari ini ia sempat di ajak dalam aksi penggalangan dana oleh para atlet dan pelatih itu, namun terbentur dengan jadwal latihan.  Meski demikian, Sri Maya berharap komitmen dari KONI Sumsel untuk memberi dukungan maksimal bagi atlet yang akan berlaga di PON Papua mendatang. Ditemui di tempat yang sama, lapangan atletik Jakabaring Sport City, pelatih atletik, Bastoni mengaku prihatin dengan kondisi olahraga Sumsel saat ini. 

Saat daerah lain fokus untuk mencapai prestasi, atlet Sumsel terkesan terlantar lantaran banyaknya keterlambatan mulai dari gaji sampai peralatan pertandingan yang memang jadi kebutuhan atlet. "Memang selain gaji yang menunggak kami juga mengeluhkan belum adanya peralatan pertandingan, kami sebetulnya sudah pesan tapi belum tahu kapan (uang) peralatan itu cair,"ujarnya. 

Dia berharap pihak KONI Sumsel dan pemerintah bisa mencarikan solusi mengingat PON XX Papua kurang dua bulan lagi akan bergulir. "Makanya itu harus ada solusi kalau belum peralatan sampai hari pertandingan jelas gak bisa bertanding atlet, sementara kalau kami dari cabor atletik masih bisa latihan dengan alat yang lama," pungkasnya.