Memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang warga Kabupaten Muara Enim mengalami peningkatan. Data Dinas Kesehatan, di awal tahun ini ada sebanyak 26 warga yang dirawat karena menderita DBD.
- Curah Hujan Tinggi, BPBD Muara Enim Keluarkan Imbauan Siaga Banjir
- Usai Kemarau, Pagar Alam Dilanda Hujan Es
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
Baca Juga
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Muara Enim, Musrifa Aini mengatakan, pasien-pasien tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit Diantaranya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rabain, RS Bukit Asam Medika (BAM) dan Prabumulih.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya penderita DBD saat musim penghujan. Diantaranya, melemahnya kondisi ketahanan tubuh akibat perubahan cuaca dari musim panas ke penghujan. Kemudian, banyaknya genangan air dan tumpukan barang bekas serta sampah yang memicu pertumbuhan nyamuk.
“Data dari Januari lalu, ada sekitar 26 pasien yang dirawat di RS lantaran penyakit DBD. Untuk kasus kematian DBD, hingga saat ini belum ada,” kata Musrifa saat dikonfirmasi RMOLSumsel.id, di Kantor Dinas Kesehatan Muara Enim, Selasa (15/02).
Berbagai upaya untuk mengurangi dan memutus lonjakan pasien telah dilakukan. Saat ini, tim dari Dinas Kesehatan telah melakukan sosialisasi dan imbauan mengenai pencegahan penyakit tersebut.
“Upaya lainnya yakni melakukan pemberantasan sarang nyamuk, abatesasi di berbagai wilayah yang rentan menjadi sarang. Di Muara Enim ini biasanya di Kecamatan Tanjung Enim, Muara Enim dan Rambang Niru,” ungkapnya.
Dia mengimbau, agar masyarakat senantiasa menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan 3M, Menutup, Menguras dan Mengubur barang bekas, agar tidak ada sarang nyamuk akibat genangan air.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28