Musim hujan kini melanda di Sumsel. Akibatnya, 11.808 hektare lahan sawah di Kabupaten Lahat terancam gagal tanam hingga gagal panen.
- Terkendala Pasokan Air, Petani Sawah di OKU Sulit Panen Dua Kali Dalam Setahun
- Hama Burung Pipit Jadi Ancaman Petani Padi di Lubuklinggau
- Ratusan Hektar Sawah Terserang Banjir, Ada yang Gagal Panen
Baca Juga
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Lahat, Dian Iskandar mengatakan 11.808 hektare lahan sawah ini merupakan lahan sawah irigasi yang berada di pinggiran sungai. Jika terjadi hujan maka air sungai akan meluap dan masuk ke sawah.
Bahkan, merusak irigasi. Tentunya ini, dapat menyebabkan gagal tanam dan gagal panen.
“Lahan ini kebanyakan di wilayah Mulak Ulu, Mulak Sebingkai, Tanjung Sakti, Pulang Pinang dan Kikim,” katanya, Rabu (15/9).
Untuk mewaspadai terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah menyediakan pipa penyedot air, bantuan bibit dan asuransi pertanian. Bahkan, perbaikan irigasi pun telah dilakukan.
“Kami harap upaya ini mampu mencegah terjadinya gagal tanam dan gagal panen,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air, Feri Wisnu menambahkan, perbaikan irigasi ini telah dilakukan sejak tahun lalu seperti di Keban Agung, Mulak, dan Lematang I Pagar Batu. Sedangkan, tahun ini pihaknya tengah memperbaiki daerah irigasi di Lematang II Tanjung Payang, dimana progresnya sekitar 55 persen dan beberapa daerah irigasi lainnya.
“Daerah irigasi Lematang II Tanjung Payang ini sempat jebol, karena itu kami lakukan perbaikan agar terhindar dari gagal tanam dan gagal panen,” tutupnya.
- WALHI Sumsel Soroti Potensi Konflik Satwa Liar Akibat Eksplorasi Panas Bumi di Lahat
- Sesar Citarik Diduga Picu Gempa M 4,1 di Bogor, Begini Penjelasan BMKG
- PLN Palembang Tanggapi Cepat Gangguan Listrik Akibat Cuaca Ekstrem