Muncul Penyakit Cacar Kulit pada Ternak Sapi di PALI

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Wabah penyakit cacar kulit mulai mengancam ternak sapi di PALI. Wabah ini telah menewaskan sejumlah sapi di beberapa daerah di wilayah tersebut.


Salah satunya sapi milik Budi Waluyo (37), seorang peternak asal Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Dia mengatakan, gejala awal yang dialami sapinya yaitu muncul benjolan kecil di bagian tubuh dan area leher. Kemudian, benjol tersebut pecah dan membentuk luka mirip cacar. Luka itu pun bertambah hingga berdampak berkurangnya nafsu makan sapi.

"Saya sudah cek di dokter hewan, namun saat dicek, kondisi sapi sudah parah dan beberapa hari tidak makan. Ketika pagi, sapi itu sudah mengerah dikandang dan tidak sempat disembelih," katanya, Rabu (1/2).

Hal serupa juga terjadi sapi milik Wahri, seorang peternak asal Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi.

Dia mengaku sudah dua kali sapi miliknya terserang penyakit mirip cacar. Dia pun sudah berupaya untuk mengobati sapi. Bahkan, beberapa obat pun sudah diberikan. Namun tetap tidak ada pengaruh. Hingga, dia pun memutuskan untuk menyembelih sapi yang terserang penyakit tersebut.

"Kami khawatir penyakit ini menyebar ke sapi lain. Karena itu, kami harap ada obat atau vaksin untuk menyembuhkannya," harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pertanian PALI, Ahmad Jhoni mengatakan, kasus cacar pada tubuh sapi ini sudah terdeteksi sejak tiga bulan lalu. Meski demikian, penyakit ini tidak lebih parah dibandingkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) selama ini.

"Peternak harus menjaga asupan ternak mereka dengna makanan bergizi serta vitamin yang cukup sehingga kondisi ternak dapat tetap sehat," terangnya.

Dia juga mengimbau kepada para peternak dapat meminta bantuan dokter apabila menemukan adanya sapi yang mengalami cacar. "Dokter hewan akan melakukan pengecekan jika sapi tersebut memiliki eartag," pungkasnya.