Masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, diimbau untuk mengedepankan sikap Wasathiyah atau konstruktif ketika menyikapi perkembangan situasi di Afghanistan.
- Taliban Tembak Mati Warganya Gara-gara Ketahuan Main Game PUBG
- Tekan Perdagangan Narkoba, Taliban Berantas 40 Ribu Hektar Tanaman Opium
- 237 Warga Afganistan Dieksekusi Mati Taliban Tanpa Proses Pengadilan
Baca Juga
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat menghindari sikap-sikap yang dapat memicu dan menimbulkan pertentangan dan polarisasi, khususnya pada umat Islam.
"Mengimbau kepada masyakrat, terutama umat Islam Indonesia, agar dalam menyikapi masalah Afghanistan lebih mengedepankan sikap Wasathiyah, konstruktif," ujar MUI dalam taushiyahnya pada Jumat (10/9).
Alih-alih, MUI juga mengajak seluruh umat Islam untuk memanjatkan doa demi perdamaian di Afghanistan.
"Mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk memanjatkan doa semoga Allah yang Maha Kuasa melindungi rakyat Afghanistan dan segera tercipta perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan di Afghanistan," lanjut MUI.
Setelah Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari Afghanistan, Taliban merebut kendali negara sejak pertengahan Agustus lalu. Awal pekan ini, Taliban telah mengumumkan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mullah Mohammad Hassan Akhund.
Di tengah proses politik, banyak pihak meragukan komitmen Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan.
- MUI Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus, Serukan Persatuan Lintas Agama
- Pemprov Sumsel Siapkan Kantor Baru untuk MUI, Target Realisasi Tahun Depan
- MUI Tegaskan Haram bagi Orang Kaya Gunakan LPG 3 Kg dan Pertalite Bersubsidi