Muara Enim Dapat Sertifikasi Bebas Frambusia

Plh Bupati Muara Enim, Kurniawan saat menerima sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Plh Bupati Muara Enim, Kurniawan saat menerima sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Sejak 10 tahun terakhir, Kabupaten Muara Enim tidak ditemukan kasus baru penyakit Frambusia atau penyakit kulit kronis. Karena itu, Bumi Serasan Sekundang ini diberikan sertifikasi bebas Frambusia dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.


Sertifikat ini diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Maxi Rein Rondonuwu, kepada Plh Bupati Muara Enim, Kurniawan AP pada peringatan Hari Malaria Sedunia Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (31/5).

"Kami sangat syukur atas anugerah sertifikasi ini, sebagai wujud kerja keras dan usaha pemerintah bersama masyarakat dalam mengeradikasi atau memusnahkan penyakit menular yang disebabkan kuman treponema pertenue tersebut," kata Plh Bupati Muara Enim,

Dirinya menyampaikan bahwa diterimanya sertifikasi ini harus pula diiringi dengan konsistensi maupun peningkatan pegawasan dan usaha-usaha preventif "tidak hanya frambusia,  Pemkab. Muara Enim berkomitmen dan terus fokus dalam mengeliminasi maupun mengeradikasi berbagai penyakit menular lainya, seperti malaria dan campak-rubela, bahkan dirinya menargetkan hingga di tahun 2023 mendatang Kabupaten Muara Enim dapat memasuki fase eliminasi Malaria," ungkapnya

Lebih lanjut, Kurniawan mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis, terutama di seluruh Puskesmas yang telah berhasil mencegah dan mengedukasi masyarakat. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa sertikasi ini diberikan kepada daerah yang telah membuktikan tidak ditemukannya kasus baru penyakit frambusia pada masyarakat melalui hasil penilaian dari Komisi Eradikasi Frambusia Indonesia dan rekomendasi dari pemerintah provinsi.