Eksistensi Partai Demokrat selama berada di luar pemerintahan cukup menjadi nilai lebih bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilirik sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
- 3 Fraksi DPRD Sumsel Sepakat Tolak Kenaikan BBM
- Andalan Atasi Macet dan Polusi, LRT Jakarta Targetkan 2.700 Penumpang per Hari
- Banding Terkait Putusan Penundaan Pemilu di PN Jakpus, KPU Diminta Tidak ‘Masuk Angin’
Baca Juga
Apalagi, selama jadi oposisi, beberapa kepala daerah dan anggota DPR fraksi Demokat tetap eksis menjabat. Artinya, kader Demokrat dari tingkat pusat hingga daerah bekerja dengan baik untuk menjalankan mesin partai.
“Partai Demokrat sudah menjadi partai oposisi selama pemerintahan Jokowi. Makanya pada Pilpres 2024, Demokrat tidak menyia-nyiakan kesempatan, baik untuk partainya ataupun AHY," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (8/6).
Sebaliknya, bila eksistensi Demokrat tidak dipandang Anies, bisa saja partai berlambang mercy ini melakukan manuver politik mendekat kepada partai lain yang berani memberikan garansi kursi cawapres.
Apalagi, Arifki menilai Koalisi Perubahan tidak bisa berbuat banyak jika Partai Demokrat keluar dari koalisi. Jika itu terjadi, bisa dipastikan Anies kehilangan tiket untuk bisa maju sebagai capres.
“Anies tentu butuh tiket dari Demokrat untuk maju sebagai capres. Negosiasi tiket Anies dan kepastian cawapres bakal terus rumit jika ketidakpastian itu digoda oleh partai di luar koalisi perubahan dan persatuan," tutup Arifki.
- Meskipun Kalah di Pilwako, Yudha Pratomo Mahyuddin Tetap Fokus Jalankan Program Sosial
- AHY Tunjuk Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Irwan Feco Bendum
- Kasus DBD di OKU Timur Meningkat Signifikan, Dewan Sentil Kinerja Dinas Kesehatan