Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sistem pemilu proporsional tertutup mendapat disambut baik oleh mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana.
- MK Tolak Sistem Tertutup, Demokrat: Publik Perlu Berterima Kasih ke Denny Indrayana
- Informasi Denny Indrayana: Ada Pimpinan Parpol Terjerat 4 Kasus, Tapi Aman Karena di Barisan Koalisi
- Pemakzulan Jokowi Diusulkan, Demokrat: Saya Yakin DPR Akan Sangat Objektif dan Rasional
Baca Juga
Denny Indrayana sempat menghebohkan publik saat mengungkap informasi yang didapatnya. Informasi itu menyebut bahwa ada kemungkinan MK akan menerima gugatan proporsional tertutup, sehingga pemilu legislatif digelar dengan coblos partai, bukan nama caleg.
“Alhamdulillah berbeda dengan yang saya sampaikan. Justru saya memang berharap informasi saya keliru,” tegas Denny Indrayana saat diwawancarai Metro TV, Kamis siang (15/6).
Menurutnya, putusan MK sudah sesuai harapan. Dia memang sedari awal berharap pemilu proporsional terbuka dipertahankan. Apalagi, survei publik mencatat ada 80 persen yang mendukung proporsional terbuka.
“Selain itu ada juga 8 fraksi di DPR mendukung (proporsional) terbuka,” tegasnya
“Dengan putusan proporsional terbuka ini tidak menimbulkan potensi deadlock,” demikian Denny Indrayana.
MK secara resmi telah menolak gugatan uji materi sistem pemilu proporsional tertutup. Putusan MK dibacakan langsung Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman di ruang sidang pleno MK, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (15/6).
"Memutuskan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua MK, Anwar Usman membacakan amar putusan.
- Putusan 40 Gugatan Hasil Pilkada Dibacakan MK Hari Ini
- MK Putuskan Sengketa Pilkada Empat Lawang Lanjut ke Sidang Pembuktian
- Gugatan Money Politik Tidak Terbukti, Askolani-Netta Tunggu Penetapan Resmi KPU Banyuasin