Miris, Setiap Tahun Hutan di Dunia Hilang 4,7 Juta Hektare

Ilustrasi deforestasi menggunakan alat berat. (rmolsumsel.id/net)
Ilustrasi deforestasi menggunakan alat berat. (rmolsumsel.id/net)

Di tengah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) merilis laporan terbaru di mana hutan-hutan menghilang pada tingkat yang mengkhawatirkan dengan lebih dari 4,7 juta hektare setiap tahunnya. Jumlah kehilangan ini setara dengan satu lapangan sepak bola setiap tiga detik.


Lebih dari setengah lahan basah dunia telah menghilang dalam satu abad terakhir. Amazon, hutan hujan terbesar di planet ini, kehilangan setidaknya 17 persen tutupan hutannya dalam setengah abad terakhir karena aktivitas manusia. Di Indonesia, pulau Sumatra telah kehilangan 85 persen hutannya – terutama akibat konversi menjadi perkebunan kelapa sawit dan pulp (bubur kertas).

Sementara selama musim kebakaran hutan 2019-2020, bagian selatan dan timur Australia mengalami beberapa kebakaran skala besar dan intens. Pada 28 April 2020, sekitar 84.880 kilometer persegi, atau 6,3 persen dari total kawasan hutan Australia, telah terbakar, menurut data pemerintah Australia.

“Jejak manusia telah meluas hingga setengah dari lahan layak huni global digunakan untuk pertanian. Area yang digunakan untuk peternakan secara mengejutkan setara dengan luas hutan dunia,” menurut data FAO, seperti dikutip dari CGTN, Sabtu (5/6).

Terlebih lagi, kehilangan tutupan pohon, yang mengacu pada hilangnya kanopi pohon karena penyebab manusia atau alam termasuk kebakaran, juga meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut laporan Global Forest Watch, daerah tropis kehilangan 12,2 juta hektare tutupan pohon pada tahun 2020, di mana 4,2 juta hektare terjadi di dalam hutan primer tropis yang lembab. Untuk diketahui, tempat-tempat ini telah menampung karbon dan keanekaragaman hayati Bumi selama puluhan ribu tahun.