Mesir Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Mali, Ada Apa?

Ilustrasi pasukan perdamaian. (ist/net)
Ilustrasi pasukan perdamaian. (ist/net)

Pemerintah Mesir telah memutuskan untuk menarik pasukan mereka dari wilayah Afrika Barat ada pertenghan Agustus mendatang.


Hal itu dilakukan menyusulnya gugurnya tujuh anggotanya di penjaga perdamaian sepanjang tahun ini.

Mesir saat ini menyumbang sekitar 1.030 tentara dan 24 petugas staf untuk misi PBB Mali.

"Kami mengkonfirmasi bahwa Mesir, melalui Misi Tetapnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, menyatakan keprihatinannya pada awal minggu atas peningkatan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaiannya yang mengawal konvoi yang memasok pangkalan kami di pusat dan Mali utara," kata misi PBB di Mali, Olivier Salgado dikutip dari Kantor Pemberitaan RMOL.id yang dilansir dari Afrika News, Sabtu (16/7/2022).

"Serangan-serangan ini telah menyebabkan kematian 7 tentara Mesir sejak awal tahun. Kami telah diberitahu bahwa sebagai akibatnya, kontingen Mesir akan menghentikan sementara kegiatannya di dalam MINUSMA mulai 15 Agustus," lanjutnya.

Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan ekstremis Islam sejak 2012.

Berkat operasi militer yang dibantu Prancis, pemberontak ekstremis berhasil dipukul mundur dari kota-kota utara Mali, tetapi mereka berkumpul kembali di padang pasir dan mulai menyerang tentara Mali dan sekutunya.

Ketidakamanan telah memburuk dengan serangan di wilayah utara dan tengah terhadap warga sipil dan penjaga perdamaian PBB.