Merasa Dicuekin Istri yang Sibuk Jualan Pempek, Suami Lakukan KDRT

Ermi seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban KDRT suaminya saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Kamis (5/5). (Ist/rmolsumsel.id)
Ermi seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban KDRT suaminya saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Kamis (5/5). (Ist/rmolsumsel.id)

Merasa tidak dihiraukan oleh sang istri yang sibuk melayani pelanggan warung pempeknya, seorang suami tega melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sang istri dianiaya dan diikat di dalam rumahnya.  


Niat Ermi (45) membantu perekonomian keluarga dengan membuat dan berjualan pempek ternyata disambut dingin suaminya. Bukannya senang karena warung istrinya ramai pelanggan, suami Ermi justru merasa tidak senang karena merasa tidak lagi mendapat perhatian istrinya.

Menurut keterangan Ermi di hadapan petugas SPKT Polrestabes Palembang, peristiwa KDRT ini bermula saat korban yang tinggal di Perum PPI, Alang-Alang Lebar itu sibuk melayani pelanggan yang hendak membeli pempek yang dibuatnya. Tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba pelaku marah dan minta korban tidak lagi menjual pempek serta tidak membukakan pintu rumah.

Karena merasa apa yang dilakukannya tidak salah, Ermi tidak menghiraukan ucapan suaminya. Hal itu membuat pelaku marah dan menyeret korban ke dalam.

Korban lalu diikat dan dipukul pakai gagang pisau. Korban yang ketakutan dan berteriak membuat pelaku panik dan melepaskannya.

Tak terima dan merasa terancam atas perbuatan suaminya itu, Ermi didampingi keluarganya membuat laporan polisi pada Kamis (5/5). Ermi pun menunjukkan sejumlah luka lebam di mukanya akibat penganiayaan sang suami.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi akan mencari pelaku yang melarikan diri usai menganiaya istrinya.

“Saat ini pelaku dalam pengejaran petugas,” kata Tri.