Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan tidak ada korelasi antara dirinya dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.
- Tiga Wilayah di Sumsel Terapkan PPKM Level 3, Gubernur: Jangan Pengaruhi Produktivitas
- Insentif Nakes Prabumulih Belum Dibayar, Gubernur Herman Deru Pasang Badan
- Peringati Sumpah Pemuda, Kesultanan Palembang Darussalam Gelar Vaksinasi Massal
Baca Juga
Menurut pengakuannya, saat Kertajati, dirinya bersama Menhub memantau kru kapal Diamond Princess. Ia menyebut, penyebaran virus tidak berasal dari para kru kapal.
“Kalau mau dihubung-hubungkan dengan Diamond Princess kita pakai logika saja, ada enggak awak Diamond Princess yang positif? Tidak ada, semua negatif. Jadi argumentasi itu gugur kalau menghubungkan positifnya menteri perhubungan dengan Diamond Princess,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan.
Emil menjelaskan, jarak antara lokasi pendaratan ABK dengan dirinya dan Menhub cukup jauh, sekitar 500 meter. Para ABK pun tidak terlalu lama di tempat tersebut dan langsung dibawa ke tempat karantina.
“Nah, kalau Diamond Princess ABK-nya negatif, faktanya begitu. Berarti dugaan kami bukan dari Kertajati, bukan dari Diamond Princes,” ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Emil pun mengakui, jika dirinya tidak melakukan kontak fisik atau berinteraksi dengan Menhub saat itu. Karena saat bertemu, langsung melakukan press conference dengan media.
“Jadi itu, menurut saya tidak melalui WNI Diamond Princess. Karena ABK-nya sendiri negatif sehingga tidak mungkin menulari siapapun yang mengurusi kedatangan WNI Diamond Princess,” kata Emil.
Kendati demikian, walau sudah hampir melewati 14 hari dari pertemuan dirinya dengan Menhub tersebut, Emil mengaku akan tetap menjalankan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi dirinya apakah terinfeksi atau tidak.
“Atas nama kebaikan, saya akan lakukan tes kesehatan nanti waktu dan teknisnya saya sampaikan,” tandasnya.
- Kemenkes Belum Lunasi Klaim Pelayanan Covid-19 Hingga Rp25 Triliun, Ini Penyebabnya
- Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Orang
- Gubernur Sumsel Minta Masyarakat dan Pemda Tenang Sikapi PPKM Level 4