Membesarkan hati publik. Pemerintah optimistis dengan melakukan optimalisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), maka dalam waktu dekat aktivitas ekonomi Indonesia akan membaik.
Salah satu indikator membaiknya ekonomi yakni surplus perdagangan pada bulan Agustus 2020 yang mencapai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 33,7 triliun. Menyitat data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, surplus perdagangan terjadi dalam empat bulan berturut-turut, didorong surplus nonmigas sebesar USD 2,66 miliar dan defisit migas minus USD 0,34 miliar.
Selain itu, neraca perdagangan mulai dari bulan Januari hingga Agustus 2020 juga mengalami peningkatan berlebih sebesar USD11,05 miliar atau sekitar Rp161,5 triliun.
“Ekspor pertanian sepanjang Januari hingga Agustus 2020 tumbuh 8,59 persen, terutama ekspor buah-buahan. Jadi hortikultura sudah menjadi bagian dari ekspor Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis yang diterima kemarin.
Menko Airlangga juga mengatakan, saat ini sejumlah indikator juga sudah mulai memperlihatkan sinyal positif tentangperbaikan aktivitas ekonomi.
Hal tersebut terlihat pada sektor purchasing manager's index (PMI) manufaktur, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, penjualan kendaraan bermotor, saldo bersih tertimbang (SBT) investasi, dan inflasi inti.
Saat ini, kata Ketua Umum Partai Golkar itu, PMI Manufaktur Indonesia sudah melebihi rata-rata standar, yakni di atas angka 50, padahal sebelumnya pernah mengalami penurunan signifikan ke angka 27,5 pada saat PSBB awal pandemi.
"Saat beberapa kegiatan di masyarakat sudah mulai dilaksanakan, PMI nya sudah mulai naik ke angka 50,8," sambungnya.
Airlangga juga menyampaikan perkembangan mengenai realisasi program bantuan pemerintah, termasuk program Kartu Prakerja yang kini diposisikan sebagai semi-bantuan sosial (bansos).
Ia menyebut realisasi program Kartu Prakerja hingga Kamis (17/9) telah mencapai lebih dari 26 juta pendaftar dari 514 kabupaten/kota, dengan 4,68 juta lebih penerima.
"Sudah ada 2,39 juta peserta menyelesaikan pelatihan dan 1,45 juta peserta telah menerima insentif," pungkas Airlangga Hartarto. [ida]