Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah mendeteksi subvarian baru Omicron dari Covid-19. Subvarian dengan nama BN.1 sejauh ini telah menginfeksi 20 kasus yang tersebar di berbagai wilayah.
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
- China Catat Dua Kematian Pertama di Tahun Ini Akibat Covid-19
Baca Juga
Data Kemenkes menunjukkan, varian ini pertama kali ditemukan di Kepulauan Riau. Hingga saat ini sembilan kasus tercatat di DKI Jakarta, lima kasus di Jawa Tengah, tiga kasus di Kepulauan Riau, satu kasus di Kalimantan Barat, dan satu kasus di Kalimantan Selatan.
"Masih belum ada data yang lebih lengkap mengenai apakah subvarian ini akan menyebabkan peningkatan kasus di Indonesia atau tidak," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Di AS, subvarian ini sudah masuk daftar virus corona yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) lantaran sudah menyumbang empat persen dari total kasus Covid-19.
Meski sudah terdeteksi di beberapa negara, namun subvarian ini belum teridentifikasi menjadi sumber peningkatan kasus. Walau begitu, pakar Covid di Arkansas State University, Dr. Raj Rajnarayanan memperingatkan subvarian ini sangat kebal.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada