Mendagri Sentil Pemda Soal Penggunaan Anggaran : Perbanyak Belanja yang Manfaatnya Dirasakan Masyarakat!

Kantor Wali Kota Palembang. (rmolsumsel.id)
Kantor Wali Kota Palembang. (rmolsumsel.id)

Mendagri Tito Karnavian menyoroti belanja Pemerintah Daerah yang belum bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. 


Oleh sebab itu, ia meminta Pemda untuk meningkatkan belanja pelayanan publik atau belanja yang kemanfaatannya dirasakan langsung oleh masyarakat luas.

"Perbanyak betul belanja yang manfaatnya langsung ke masyarakat," ujar Tito dalam Pembukaan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Tahun 2021, secara virtual, dilansir dari Kantor Berita RMOL.  

Menurut Tito, Pemda bisa belajar dari pandemi Covid-19 untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Di mana, anggaran bisa diarahkan pada sektor produktif yang berimbas langsung dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara umum.

Ia juga meminta pemda untuk berinovasi dalam pembiayaan kebutuhan aparatur. Sebagai contoh, Tito menyebutkan satu bukti efisiensi biaya aparatur dengan membuat pertemuan secara virtual.

Apa yang disampaikan oleh Mendagri Tito, sedikit menyentil kinerja pemerintah daerah, termasuk Pemkot Palembang. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Palembang yang mengalami defisit PAD dari sektor pajak, justru menggunakan anggaran yang disinyalir tidak bermanfaat untuk masyarakat. 

Mulai dari pembangunan lift di kantor Wali Kota Palembang senilai Rp 4 Miliar, hingga rehab ruang Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 Miliar di tengah pandemi. (baca : https://www.rmolsumsel.id/lapsus-defisit-pad-berpihak-kemana-arah-kebijakan-keuangan-pemkot-palembang)

Pengamat Bagindo Togar dari Bagindo Togar Political Observer dan Consulting sebelumnya mengungkapkan jika pejabat Pemkot Palembang tak memiliki sense of crisis. "Kenapa justru kepentingan pejabat yang lebih penting dari kepentingan masyarakat?" tanya Togar.  

Sampai saat ini, ia belum melihat upaya maksimal Pemkot Palembang untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Belum ada program khusus yang mengena di masyarakat. Kalaupun ada bantuan, Pemkot Palembang hanya bertindak sebagai penyalur karena semua bantuan yang ada itu berasal dari Pemprov Sumsel dan pemerintah pusat. 

"Coba pengadaan ini dialihkan untuk membantu masyarakat yang isoman seperti vitamin secara gratis. Bukan satu dua orang (dibantu) lalu masuk sosmed. Ribuan, bahkan puluhan ribu warga kita yang isoman ini," tegasnya.

Sementara Wali Kota Harnojoyo sebelumnya telah menegaskan jika semua pengadaan yang dilakukan oleh Pemkot Palembang merupakan kegiatan yang penting. 

Paket kegiatan tersebut sudah diinventarisir dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Pemkot Palembang. "Semuanya sudah dilihat dari urgensinya. Semua yang dianggarkan itu penting," tegasnya dibincangi Selasa (14/9) lalu.