Penujukkan Mardiasmo sebagai Komisaris Utama (Komut) Bank Muamalat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, mengindikasikan terjadinya kongkalikong.
Bagaimana tidak, Mardiasmo merupakan Ketua Panitia Seleksi BPKH. Namun pada akhirnya, Mardiasmo lah yang ditunjuk oleh BPKH sebagai Komut Bank Muamalat yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh BPKH.
“Ini sungguh disayangkan jika terjadi BPKH yang masuk di Bank Muamalat Indonesia," tegas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Rabu (30/11).
"Mestinya kita menjunjung tinggi moralitas keadaban, jangan karena jabatan dan uang, lalu main kongkalikong,” imbuhnya.
Menurut Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini, permainan kongkalikong seperti itu patut disayangkan karena telah mencederai etika dan moralitas.
“Itu namanya patgulipat saling untung saling backup. Ini tentu bahaya, cara-cara seperti ini bahaya. Buat apa reformasi kalau cara-caranya masih seperti ini? Budaya-budaya seperti ini makin terbuka sudah telanjang di hadapan publik. Tanpa malu-malu kongkalikong dalam satu institusi mencederai moralitas,” pungkasnya.
- Bank Muamalat Gelar Customer Gathering untuk Apresiasi Nasabah Prioritas di Palembang
- Kejati Sumsel Didesak Ungkap Aktor Intelektual Pemalsuan RUPS-LB Bank SumselBabel
- PLN Cetak Kinerja Terbaik 2023: Transformasi Digital Dorong Kenaikan Laba Bersih 53 Persen, Dividen Negara Rp3,09 Triliun