Marak Pelecehan Seksual, Ini Sikap Dema Fisip UIN Raden Fatah

(Ist/rmolsumsel.id)
(Ist/rmolsumsel.id)

Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Raden Fatah Palembang mengeluarkan pernyataan sikap terkait maraknya pelecehan seksual, terutama di Provinsi Sumatera Selatan.


Melalui akun instagram @demafisipuinrf pada Sabtu (15/01/22) lalu, Dema fisip UIN Raden Fatah memposting penolakan keras pelecehan seksual di lingkungan pendidikan serta berkomitmen untuk melindungi korban tindak keji tersebut. Tidak hanya itu, Dema Fisip juga membuka ruang pengaduan bagi korban pelecehan seksual.

Gubernur Mahasiswa FISIP, Muhammad Raja Oky, mengatakan, tujuan utama dari pernyataan sikap tersebut adalah untuk mengantisipasi pelecehan seksual yang ada di UIN Raden Fatah Palembang.

“Karena kita (Dema) peduli akan kasus pelecehan seksual di ranah pendidikan, oleh karena itu kami membuat press release ini dan Dema Fisip siap memasang badan untuk melindungi bila ada korban,” katanya, Selasa (18/1/2022).

Raja menjelaskan bahwa Dema Fisip telah membuka ruang pengaduan di sekretariatan Dema FISIP atau melalui email [email protected] dan akun Instagram @demafisipuinrf. Selain itu, Dema FISIP akan mengadakan penyuluhan mengenai jenis pelecehan seksual serta dampaknya.

“Untuk penyuluhan kami masih berdiskusi dan informasi lebih lanjut akan diberitahu kembali di Instagram Dema Fisip,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengaduan tersebut bisa lintas fakultas, dimana Dema FISIP selaku penyedia pengaduan dan mahasiswa diluar dari FISIP bisa juga mengadukan kasus tersebut ke Care center FISIP.

“Selain itu juga, bukan hanya mahasiswa Fisip, kami membuka ruang untuk mahasiswa Fakultas lain juga, teman-teman bisa bercerita melalui ruang yang telah disediakan,” ungkapnya.

Sementara, Presiden Mahasiswa (PRESMA) UIN RF, Reja Anggara menyambut baik apa yang dilakukan Demam FISIP UIN Raden Fatah. “Itu suatu hal yang baik, kami juga menerima seluruh keluhan yang berkaitan di dalam lingkup UIN Raden Fatah tidak hanya permasalahan akademik, bahkan pelecehan seksual saja pun kita terima,” tandas dia.