Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tewas ditembak saat sedang pidato di sebuah kampanye politik di sebuah jalan di Kota Nara, Jepang.
- Pemimpin Dunia Kutuk Penembakan Terhadap Mantan PM Jepang Shinzo Abe
- Usai Alami Insiden Penembakan, Shinzo Abe Dinyatakan Meninggal Dunia
- Polisi Ringkus Terduga Pelaku Penembakan Mantan PM Shinzo Abe
Baca Juga
Mendengar kabat tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku terkejut sedih dan juga marah.
"Saya terkejut, marah, dan sangat sedih mendengar berita teman saya Abe Shinzo, mantan Perdana Menteri Jepang, ditembak dan dibunuh saat berkampanye," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir dari RmolJabar.com.
"Ini adalah tragedi bagi Jepang dan semua orang yang mengenalnya," lanjut Biden.
Biden mengatakan, dia bekerja erat dengan Abe, dan menyebutnya "pembela aliansi" antara kedua negara.
“Perdana Menteri Jepang terlama, visinya tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka akan tetap bertahan,” ujar Biden, sambil menyoroti bahwa dia terbunuh saat bekerja untuk demokrasi.
"Meski ada banyak detail yang belum kami ketahui, kami tahu bahwa serangan kekerasan tidak pernah dapat diterima dan kekerasan senjata selalu meninggalkan bekas luka yang dalam pada masyarakat yang terkena dampaknya," ujarnya.
Atas kejadian itu, Biden pun mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Shinzo Abe kepada keluarganya.
"Amerika Serikat berdiri bersama Jepang selama duka ini. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarganya," kata Biden seperti dimuat AA.
- Trump dan Biden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sejarah 2005 Terulang?
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Harga Emas Spot Tergelincir karena Investor Beralih ke Dolar AS sebagai Aset Safe Haven