Maju di Pilgub Sumsel, ESP Sebut Mawardi Yahya Belum Kantongi SK Resmi Gerindra

ESP saat menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Gubernur (Balon gubernur) Sumsel dari partai Hanura di  kantor DPD Partai Gerindra Sumsel , Rabu (15/5). (ist/rmolsumsel.id)
ESP saat menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Gubernur (Balon gubernur) Sumsel dari partai Hanura di kantor DPD Partai Gerindra Sumsel , Rabu (15/5). (ist/rmolsumsel.id)

Anggota DPR RI dari Gerindra sekaligus mantan Walikota Palembang dua periode Eddy Santana Putra (ESP), mengaku tetap optimis dirinya akan mendapatkan 'perahu' dukungan partai, untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) November 2024 mendatang.


Hal tersebut dikemukakan ESP saat menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Gubernur (Balon gubernur) Sumsel dari partai Hanura di  kantor DPD Partai Gerindra Sumsel , Rabu (15/5).

"Hari ini, kita menyerahkan formulir pendaftaran di DPD Hanura provinsi Sumsel, dengan harapan tentunya saya mohon didukung, mohon diusung untuk jadi Cagub Sumsel," kata ESP didampingi sejumlah relawan dan pendukungnya.

Menurut mantan Ketua DPD PDIP Sumsel ini, semua partai yang membuka pendaftaran balon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel telah diikutinya dan ia siap mengikuti tahapan yang ada.

"Semua partai sudah diambil formulir dan yang dikembalikan sudah Hanura, Nasdem, PAN dan Demokrat, " katanya.

Disinggung soal adanya nama mantan Wakil Gubernur Sumsel dan Anggota Dewan pembina DPP Gerindra Mawardi Yahya yang sudah mendapat penugasan dari Gerindra untuk maju Pilgub Sumsel.

Eddy menilai rekomendasi putusan siapa yang akan diusung nantinya masih belum keluar, sehingga setiap kader memiliki kesempatan yang sama untuk diusung.

"Tidak masalah (ada nama Mawardi), tidak masalah, siapa yang didukung Gerindra silahkan. Bisa Mawardi bisa saya (ESP), belum ada dukungan (SK) resmi. Yang tidak didukung Gerindra, silahkan saja ke lain-lainnya bisa, yang penting lihat tokohnya pantes tidak, ini pantes tidak memimpin, " katanya.

Dirinya sendiri tetap optimis nanti bisa maju Pilgub Sumsel kedepan, mengingat syarat minimal untuk bakal pasangan calon yang bisa diusung nanti harus memiliki 15 dari 75 kursi di DPRD Sumsel.

Sehingga dirinya saat ini berusaha meraih dukungan partai politik yang ada.

"Kan minimal dukungan 15 kursi, kalau 75 dipukul rata (bagi) bisa 5 pasang, dan ini tidak merata bisa 4 bisa 3 pasang, " katanya.

Mengenai sinyal pendamping dirinya di Pilgub Sumsel nanti, ESP mengaku sudah ada beberapa kandidat yang melakukan penjajakan dan masih dikomunikasikan.

"Lagi pendekatan, Pedekate, yang lagi pendekatan ada dua kandidat dan pastinya kita nomor satu (Balongub), " katanya.

Ditambahkan ESP untuk sinyal partai yang mendukungnya nanti, ia menyerahkan semuanya kepada partai yang ada dan pastinya partai akan rasional menentukan balon kepala daerah yang diusung.

"Soal partai mana saja? tanya sama partai karena masih digodok dan dibawa ke Jakarta, dan kita harapkan semua  partai mendukung, dan saya ya cukup 15 kursi atau lebih sedikit, " katanya.

Dilanjutkan ESP dirinya ingin kembali berkontestasi di Pilgub Sumsel, pastinya ingin mengabdi untuk masyarakat Sumsel dan mensejahterakan rakyat.

"Bahwa hampir lima tahun ini stagnan, tidak ada pembangunan Sumsel. Mudah-mudahan kalau ada saya dengan pengalaman pernah menjabat selain di birokrasi, organisasi, Walikota dan DPR RI lumayan pengalaman untuk membangun provinsi Sumsel, yang penting Sumsel di pimpin pemimpin orang yang kuat Strong Leader yang memiliki konsep serius ke depan diapakan Sumsel kedepan, dan rakyat harus sejahtera dan miskin harus hilang di Sumsel, sebab banyak PR (Pekerjaan Rumah) di Sumsel kedepan, " katanya.