Kota Lubuklinggau masuk dalam daftar seleksi sekolah penggerak yang akan dilakukan pada tahun 2022. Kepala Sekolah mulai dari PAUD hingga SMA yang menjadi sasaran penilaiannya.
- Dugaan Jual Beli Bangku Sekolah, DPRD Pagar Alam Datangi SMP Negeri 1
- Bulan Depan Insentif Guru Honorer di Sumsel Cair
- Gara-gara Potong Rambut Siswa, Sekolah Digugat Orang Tua Rp14,2 Miliar
Baca Juga
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatra Selatan, Suyato mengatakan, audiensi dengan Pemkot Lubuklinggau bertujuan untuk menyampaikan tentang keikutsertaan Kota Lubuklinggau dalam penilaian sekolah penggerak.
“Sekolah penggerak adalah sekolah yang akan dijadikan katalis perubahan di mana sasarannya adalah peserta didik menjadi fokus utama mencapai profil pelajar Pancasila,” kata Suyato saat diterima Wakil Wali Kota Lubuklinggau, Sulaiman Kohar, Kamis (26/8).
Suyato menjelaskan, pelajar Pancasila adalah berketuhanan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, punya inovasi, punya rasa gotong royong, kreatif dan menguasai IT.
Program ini akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Ada lima daerah terpilih, salah satunya Kota Lubuklinggau.
“Seleksinya segera akan dilakukan. Yang diseleksi adalah para kepala sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, di mana mereka yang mempunyai latar belakang hebat akan menjadi pionir bagi kepala sekolah lainnya. Jadi nanti ada seleksi atas 25 satuan pendidikan setiap kabupaten/kota, itu akan kita kawal mulai dari perencanaannya oleh tim ahli dari Jakarta,” paparnya.
Setelah lulus seleksi, kepala sekolah, guru dan pengawasnya akan dilatih secara terus menerus.
“Hasilnya empat tahun ke depan baru terlihat. Makanya kepala sekolah tidak boleh dirotasi,” tegas Suyato.
Wakil Wali Kota Lubuklinggau, Sulaiman Kohar menyambut baik kegiatan ini.
“Kita harapkan sekolah di Lubuklinggau dapat lebih banyak yang ikut seleksi. Tujuannya ya untuk pendidikan kita lebih baik lagi,” ujar Wawako yang didampingi Asisten I Kahlan Bahar, Kepala Dinas Pendidikan Dian Chandera dan Kepala Dinas Kominfo Erwin Armeidi.
“Setidaknya, kalaupun tidak sampai ke nasional, sekolah yang ikut seleksi dapat menularkan kepada sekolah lain. Mudah-mudahan program sekolah penggerak ini berjalan dengan baik,” imbuhnya.
- Jarang Ngantor, Dua Kepala Sekolah di OKU Selatan Ini Disentil DPRD Sumsel
- Kepsek di Lubuklinggau Jadi Orang Tua Asuh 98 Anak Stunting
- 235 Balita di Lubuklinggau Terkena Stunting, Pj Walikota Instruksikan Kepala Sekolah Jadi Orang Tua Asuh