RMOLSumsel. Hari ini, Sabtu (22/2/2020), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) merayakan hari jadi ke-47 di Balai Sarbini, Jakarta. Ribuan buruh hadiri pesta hari ulang tahun (HUT) induk organisasi mereka itu.
- Vanili Kering Asal Sumsel Tembus Pasar Ekspor Prancis
- Jajan Bukoan 2025 Meriah, 60 UMKM Lokal Ramaikan Kuliner Ramadan
- Ditjen Minerba Hentikan Operasional Delapan Perusahaan Tambang Batubara di Jambi, Ini Penyebabnya
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menyatakan sebagai konfederasi buruh terbesar di Indonesia. Pihaknya tetap lantang membela hak-hak buruh.
Menurutnya, KSPSI memang dikenal dekat dengan pemerintah karena telah menjadi pendukung Presiden Jokowi sejak maju Pilgub DKI di 2012, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
"Kami loyalis Presiden Jokowi tapi tidak hilang kiritisnya. Terbukti, walaupun Presiden Komisaris BUMN, saya tetap memimpin buruh untuk turun ke jalan mengkritisi Omnibus Law Cipta Kerja di DPR belum lama ini," tegasnya dilansir.
Andi yakin Presiden Jokowi dan Menaker Ida Fauziyah mendengar kegelisahan yang disampaikan buruh dalam Omnibus Law Cipta Kerja.
"Saya yakin Pak Jokowi mengerti ini. Memahami kalau berbeda pendapat tidak akan membuat kami bermusuhan. Tapi, jangan pernah meninggalkan buruh Indonesia," tutur Andi.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga menjadi pimpinan konfederasi buruh ASEAN (ATUC) ini meminta doa dan dukungnya untuk berjuang di DPR melakukan dialog dengan berbagai fraksi memecahkan masalah yang ada di Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kami bertarung gagasan nanti di parlemen. Berjuang sekuat-kuatnya di jalan tapi tetap harus elegan," ucapnya.
Namun, kata Andi, jika terjadi deadlock juga di DPR, buruh dipastikan akan kembali turun ke jalan.
Sementara itu, Menaker Ida memberikan apresiasinya kepada buruh terutama KSPSI.
"Semoga di usia yang semakin matang ini, KSPSI tetap konsisten dalam memperjuangkan dan menjadi garda terdepan membela kesejahteraan bagi para pekerja di Indonesia," katanya.
Terkait Omnibus Law Cipta Kerja, kata Ida, pemerintah membuka seluas-luasnya ruang diskusi. Selain itu juga diharapkan ada dialog-dialog konstruktif agar ditemukan jalan keluarnya.[ida]
- BTN Luncurkan Super App BTN Mobile
- Ini Alasan Rendahnya Pasokan Jagung Dalam Negeri untuk Industri Pangan
- Kilang Pertamina Plaju Capai Produksi BBM Gasoline Lebih dari 751 Juta Liter pada 2024