Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli OKU bersama masyarakat eks KUD Minanga Ogan, kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BPN OKU, Senin (23/10).
- Warga Sumsel Habiskan Rp16,4 Triliun untuk Berobat ke Luar Negeri
- Bobby Nasution Dicecar soal BPJS Warganya
- Kekeringan Menghantui Petani di Pagar Alam, Ribuan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
Baca Juga
Kedatangan mereka kali ini untuk memprotes dan menolak sikap Kepala BPN OKU yang dinilak arogansi saat aksi pada Rabu (18/10).
Saat itu, Kepala BNP OKU, Rosidi A Ptnh SH MH, melontarkan ucapan yang tidak pantas serta arogan terhadap massa yang menggelar aksi.
Menurut salah satu peserta aksi, Josi Robert, sikap yang ditunjukkan Kepala BPN OKU pada massa aksi pekan kemarin, sangat tidak pantas bagi seorang pejabat publik. “Kami sangat menyayangkan, seorang pejabat bersikap arogan terhadap masyarakat,” katanya.
Pihaknya khawatir, sikap Kepala BPN OKU itu dapat ditiru oleh pejabat-pejabat publik lainnya di lingkungan Kabupaten OKU. Maka dari itu, mereka menentang dan mengutuk keras atas kejadian pekan kemarin.
“Oleh karena itu, hari kami kembali mengadakan aksi agar Kepala BPN OKU, bapak Rosidi meminta maaf secara terbuka dan tertulis terkait sikapnya yang arogansi dan berbicara tidak sopan kepada masyarakat OKU,” tegasnya.
Selain itu, massa juga mendesak pihak BPN OKU untuk segera menyelesaikan permasalahan mafia tanah di PT Minanga Ogan yang mana terkait lahan-lahan hutan kawasan dan tanah yang bersertifikat ilegal serta mencabut sertifikat tanah eks KUD yang telah diputus MA dan berkekuatan hukum tetap.
Sementara, Kepala BPN OKU, Rosidi A Ptnh SH MH, menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat OKU secara tertulis atas perbuatan yang telah dilakukannya.
“Saya meminta maaf secara tertulis. Perbuatan saya beberapa waktu lalu karena khilaf. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” tukasnya.