Lima Warga di OKI Laporkan Agen BRILink ke Polisi, Ini Sebabnya

Kapolsek Tanjung Lubuk, Iptu Yogie Melta/ist
Kapolsek Tanjung Lubuk, Iptu Yogie Melta/ist

Pemilik agen BRILink di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel dilaporkan warga ke pihak kepolisian.


Pasalnya, agen BRILink ini diduga telah melakukan pemotongan dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) warga.

Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Tanjung Lubuk Iptu Yogie Melta, Selasa (25/2).

Dia mengatakan, laporan ini diterima Polsek Tanjung Lubuk pada Selasa (18/2) lalu. Saat itu, ada lima orang dari 144 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengaku sebagai korban pemotongan PKH yang melaporkan kejadian tersebut.

“MY bersama dengan empat orang temannya telah membuat laporan di Polsek Tanjung Lubuk dan saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Dari keterangan korban, kerugian yang diderita bervariatif, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp700 ribu tergantung dengan banyaknya bantuan yang diterima KPM.

Untuk modusnya, terlapor ini melancarkan aksinya dengan berpura-pura menawarkan jasa penarikan bantuan tunai kepada masyarakat penerima bansos.

Terlapor mulanya menetapkan tarif penarikan bansos sebesar Rp20 ribu untuk sekali transaksi melalui rekening Bank Mandiri.

“Saat penarikan terlapor memotong uang milik warga. Modusnya dengan 2 kali penarikan, awalnya terlapor melakukan transaksi untuk dipotong setelah itu sisanya baru diserahkan pada penerima KPM,” ujarnya.

Kecurangan terlapor terungkap saat warga melakukan transaksi penarikan bantuan tersebut di agen Brilink lain. Perbedaan nominal uang yang diterima warga tidak sesuai dengan uang yang biasa diterima dari Brilink terlapor.

Warga yang merasa dirugikan langsung mendatangi kantor BNI Cabang Kayuagung untuk meminta print out penyaluran bantuan.

“Warga hanya diberikan bukti penyaluran dua tahap terakhir, karena pihak bank memerlukan waktu untuk mencari data penyaluran di tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan terus mencari bukti-bukti sekaligus mengumpulkan warga yang jadi korban.

“Terlapor dan istrinya sudah diperiksa untuk memberikan keterangan terkait pemotongan dana PKH warga Desa Jambu Ilir,” pungkasnya.