Penyerangan markas Polres Jayawijaya, Papua, pada Sabtu malam (2/3) dipicu emosi sesaat lima prajurit TNI muda.
- Tiga Prajurit TNI Penembak Bos Rental Dipecat dari Militer
- Kenaikan Pangkat Seskab Teddy Menyakiti Perasaan Prajurit TNI
- Danpuspom Sebut Pelanggaran Aparat TNI Turun 25,6 Persen
Baca Juga
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di Markas Kopassus, Jakarta Timur, Kamis (7/3).
"Tapi ini saya pikir anak-anak muda yang emosi sesaat lah," kata Maruli.
Sejauh ini Maruli mengklaim pihaknya sudah berhasil meredam emosi para prajurit muda tersebut.
"Ya kita mungkin anggap ini mudah-mudahan mungkin kenakalan-kenakalan yang tetap kita anggap tidak cukup serius. Karena institusi yang diserang, tetap kita lakukan itu (penetapan tersangka)," kata Maruli.
Ke depan, Maruli berjanji akan terus melakukan evaluasi.
Seperti diketahui, lima anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyerangan Polres Jayawijaya.
"Ini pelanggaran, bukan jiwa korsa. TNI tidak pernah mengenal jiwa korsa seperti itu," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Penyerangan sendiri diduga buntut kesalahpahaman yang terjadi di lapangan futsal Wamena.
- TNI-Polri Berhasil Identifikasi 12 Korban Kebrutalan KKB di Yahukimo
- KSAD Pastikan Pelaku Penembak Mati Tiga Polisi Lampung Dipecat
- KKB yang Serang Guru dan Nakes di Papua Harus Ditindak Tegas!