Lima mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) siap mengukir sejarah untuk menjadi tim atlet arung jeram putri pertama yang akan mengarungi sebanyak sembilan sungai ekstrem di Sumatera Selatan (Sumsel), sekaligus membawa misi pelestarian lingkungan.
- Profil Prof. Farida R. Wargadalem, Guru Besar Sejarah Pertama di Universitas Sriwijaya
- Tim Pengabdian Unsri Tingkatkan Keterampilan Ibu Rumah Tangga Lewat Pelatihan Jumputan
- Komisi V DPRD Sumsel Desak Pengaktifan Kembali Kertalaya untuk Mahasiswa Unsri
Baca Juga
Tim atlet arung jeram tersebut beranggotakan Hastuti, Varas Shafa, Nabila Putri NR, Putri Indra Sari dan Shenia Meidina. Mereka adalah mahasiswi yang tergabung dalam organisasi Gemapala Wigwam Fakultas Hukum Unsri untuk ekspedisi pengarungan pelestarian sembilan sungai tersebut.
Ketua pelaksana ekspedisi putri pengarungan sembilan sungai Sumsel Hastuti mengatakan, sembilan sungai tersebut ialah Sungai Komering, Sungai Ogan, Sungai Rawas, Sungai Kelingi, Sungai Selangis, Sungai Endikat, Sungai Lematang, Sungai Enim dan terakhir di Sungai Musi.
Pengarungan kesembilan sungai menggunakan perahu karet 6R ini memiliki total jarak tempuh sepanjang 760 kilometer dibagi sebanyak empat etape yang secara bertahap semuanya diestimasi selesai selama empat bulan dimulai pada 8 Januari sampai 1 April 2022.
"Persiapan tiga bulan untuk riset medan yang akan dituju, latihan fisik materi dan latihan praktik selama tiga bulan Juni - Desember 2021. Sekarang pelaksanaannya," kata Hastuti di Palembang, Senin (17/1/2022).
Menurut dia, ekspedisi ini berlangsung dengan tetap berdasarkan izin orang tua, kampus dan menyesuaikan jadwal perkuliahan maka dengan berbekal hal tersebut tim sudah menyelesaikan pengarungan etape pertama dan kedua.
Di etape pertama pengarungan Sungai Ogan Desa Gunung III OKU sepanjang 13 kilometer, Sungai Enim Desa Bedegung 20 kilometer dan etape kedua Sungai Rawas Desa Napalicin - Desa Surulangun Musi Rawas 60 kilometer, dan Sungai Kelingi Lubuk Linggau Ulak Tanding - Bendungan Watervang 18 kilometer.
"Sungai-sungai ini memiliki level jeram 3+ dengan jarak tempuh keseluruhan sepanjang 111 kilometer. Pengarungan didampingi oleh pelatih dan tim rescue dari Faji Sumsel," kata dia.
Hastuti mengaku selama delapan hari, dari 8-15 Januari mengarung di empat sungai yang masih asri dengan pepohonan yang rimbun ditepian mereka menemukan kenyataan yang dapat menggerus hati, khususnya bagi para penggiat olahraga arung jeram.
Disepanjang aliran sungai mereka menemukan sampah-sampah rumah tangga dibuang begitu saja oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Termasuk juga terdapat aktivitas eksploitasi batu-batuan sungai dan itu sudah mengancam keasrian di sana.
Maka melalui kegiatan ekspedisi ini, lanjutnya, tim arung jeram Gemapala Wigwam FH Unsri juga bersosialisasi dengan masyarakat setempat terkait dampak bahaya pencemaran sungai.
"Selain itu, untuk menjaga sehingga kerusakan tidak semakin buruk. Kami berharap potensi pariwisata yang ada disekitaran sungai bisa di kembangkan oleh pemerintah setempat mulai dari pengembangan tempat wisata goa, wisata sungai dan sebagainya seperti yang ada di Sungai Rawas," imbuhnya.
Dengan begitu, lanjutnya, masih tersisa dua etape pengarungan lagi yang akan dilanjutkan tim ekspedisi putri ini yakni Sungai Endikat di Kabupaten Lahat 18 kilometer, Sungai Selangis 50 kilometer, Sungai Lematang 32 kilometer sehingga total 100 kilometer.
Kemudian terakhir pengarungan dilakukan di Sungai Musi sepanjang 549 kilometer yang titik mulainya dari Desa Simpang Perigi Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang kemudian finis di Benteng Kuto Besak (BKB), Kota Palembang pada April 2022 mendatang.
"Butuh persiapan yang lebih matang, konsistensi latihan mesti harus dijaga. Mengatur waktu yang baik antara latihan untuk ekspedisi dengan perkuliahan sebab etape selanjutnya lebih berat khususnya Sungai Musi. Semoga kami mendapatkan kemudahan," kata dia didampingi pelatih Sutrisman Dinah.
Sementara Dekan Fakultas Hukum Unsri Febrian mengatakan, pihaknya mendukung apa yang dilakukan mahasiswinya tersebut sebab kegiatan yang dilakukan itu sangat positif. "Fasilitasnya akan kami adakan untuk menunjang prestasi yang bakal mereka raih tersebut. Apalagi misinya pelestarian lingkungan saya pikir itu penting untuk mengetuk hati pengambil keputusan," kata dia.
Menurut Febrian, ada beberapa hal yang diperhatikan oleh tim ekspedisi putri tersebut yaitu pertama pertimbangkan keselamatan dan kedua urusan perkuliahan adalah prioritas utama. "Yang penting adalah keamanan dan keselamatan mereka. Orang tua mengetahui kegiatan itu dan perkuliahan jangan sampai terganggu," tandasnya.
- Profil Prof. Farida R. Wargadalem, Guru Besar Sejarah Pertama di Universitas Sriwijaya
- Tim Pengabdian Unsri Tingkatkan Keterampilan Ibu Rumah Tangga Lewat Pelatihan Jumputan
- Sabet 12 Medali di Porprov Lahat, Atlet Arung Jeram Muara Enim Dijanjikan Bonus