Pemerintah menginginkan lanjutan kompetisi 2021/2022 bisa disaksikan penonton secara langsung di stadion secara terbatas. Merespons hal tersebut, PSSI dan PT LIB akan melakukan berbagai tahapan penyesuaian, analisa, dan survei sebelum akhirnya kompetisi dibuka untuk penonton.
- Terpapar Covid-19, 68 Pemain dan Ofisial Klub Liga 1 Jalani Isolasi
- Papan Atas Makin Panas, Arema Geser Bhayangkara
- Tekuk Barito Putera, Bali United Kembali ke Jalur Kemenangan
Baca Juga
“Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh Pemerintah di mana sepak bola ada penonton lagi. Sepak bola tanpa penonton itu memang hambar. Kita akan kaji, survei, dan analisa soal ini lebih dulu,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat memaparkan rencana kompetisi dengan penonton kepada Menpora Zainudin Amali, Jumat (22/10).
Iriawan mengatakan, tahapan pertama yang boleh menonton adalah undangan seperti Satgas Covid-19, Kemenpora, Kemenkes, BNPB, ketua suporter klub, media, dan undangan lainnya.
Lalu sebelum memutuskan ada penonton, PSSI akan lebih dulu menyiapkan infrastruktur dan IT (teknologi informasi). Terkait persiapan infrastruktur, tidak semua stadion memiliki standar FIFA dan AFC. Tidak semua juga stadion single seat dan memiliki nomor bangku.
Sejauh ini yang standar FIFA, single seat dan memiliki nomor di bangku penonton hanya ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan I Wayan Dipta, Bali. Sedangkan Stadion Manahan sudah single seat, tetapi belum mempunyai nomor di bangku stadion.
Kemudian PSSI juga akan lebih dulu menyiapkan IT terkait dengan tiket masuk dan lain-lain.
“Ini yang akan kita siapkan dulu. Setelah semua siap baru kita akan diskusikan lebih lanjut dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid, Koordinator PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali, Kepolisian, BNPB,” terang Iriawan.
Dari sisi tiket masuk, akan jauh lebih tinggi dari pertandingan sebelum pandemi. Harga tiket masuk yang dipatok berkisar Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta.
“Kenapa karcis bisa sampai segitu? Karena akan banyak benefit yang didapat penonton,” kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Benefit yang dimaksud Lukita di antaranya penonton akan mendapatkan peralatan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, kemudian tes antigen, food and beverage, dan lain-lain.
PSSI juga mengimbau tidak semua penonton harus datang ke stadion. Sebab, selain kapasitas terbatas, lanjutan BRI Liga 1 juga tetap disiarkan oleh televisi dan streaming sehingga bisa dinikmati oleh penikmat sepak bola di manapun berada.
Menpora Zainudin Amali memahami kesulitan yang akan dihadapi PSSI ketika pertandingan ada penonton di stadion. Itu sebabnya Menpora berharap harus ada sosialisasi lebih dulu kepada klub dan penonton agar bisa dipahami.
“Ini penting karena dalam situasi new normal ini, menonton di stadion itu tidak seenak ketika keadaan normal. Saat ini harus ada social distancing, memakai masker, harus swab antigen, dan lain-lain,” tutur Menpora.
- PSSI Tegaskan Drawing Liga 4 Harus Diulang
- Ramai Tagar #KluivertOut, Manajer Timnas: Berikan Kepercayaan Dulu
- Media Vietnam: Indonesia Berhentilah Membohongi Diri Sudah Jadi Raksasa Asia