Lepas Eddy Yusuf ke Pemakaman, Mawardi Yahya: Sepanjang Kariernya Telah Berikan yang Terbaik untuk Sumsel

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menjadi Inspektur Upacara pelepasan jenazah almarhum Eddy Yusuf dari rumah duka menuju TPU Puncak Sekuning, Selasa petang (8/3). (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menjadi Inspektur Upacara pelepasan jenazah almarhum Eddy Yusuf dari rumah duka menuju TPU Puncak Sekuning, Selasa petang (8/3). (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)

Pemprov Sumatera Selatan merasakan duka mendalam atas kepergian Wakil Gubernur periode 2008-2013, Eddy Yusuf bin Abdullah Manjan, Selasa pagi (8/3).


Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya saat menjadi Inspektur Upacara pelepasan jenazah almarhum secara kedinasan di rumah duka Jalan PMD No. 1 Talang Kelapa, Palembang. Almarhum Eddy Yusuf dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Puncak Sekuning Selasa petang (8/3).

“Saya mewakili pak Gubernur Herman Deru menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhum. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Mawardi.

Mawardi menyampaikan, Eddy Yusuf memulai kariernya sebagai PNS di Pemprov Sumsel tahun 1978. Kematangan sebagai birokrat menempatkan Eddy Yusuf menjabat sebagai Wakil Bupati OKU tahun 2000-2003. Kariernya pun melesat saat menjadi Bupati OKU di kurun waktu 2003-2005 dan 2005-2008. Hingga akhirnya saat digandeng Alex Noerdin untuk maju di Pilkada Sumsel 2008, Eddy Yusuf terpilih sebagai Wakil Gubernur Sumsel 2008-2013.

Di sepanjang kepemimpinannya di Kabupaten OKU maupun Sumsel, Eddy Yusuf banyak sekali menelurkan ide dalam melahirkan karya-karya terbaiknya dalam pembangunan daerah.

“Sepanjang kariernya beliau telah memberikan yang terbaik bagi Sumsel. Semoga amal bakti beliau diterima oleh disisi Allah SWT dan diampuni semua dosanya,” kata Mawardi.

Mewakili pihak keluarga, Syahrial Oesman menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril ataupun materiel dalam pengurusan jenazah hingga dimakamkan dengan prosesi pelepasan jenazah secara kedinasan.

“Untuk itu atas nama keluarga besar almarhum, kami sampaikan ucapan terima kasih. Mohon doanya semoga almarhum Eddy Yusuf diterima disisi Allah SWT,” tutur Gubernur Sumsel periode 2003-2008 itu.

Sementara itu, istri almarhum Eddy Yusuf, Suzzana Farianty mengatakan, kaget atas kepergian sang suami yang cukup tiba-tiba. Bahkan beberapa jam sebelumnya almarhum masih sempat bercanda dengan keluarga.  

Menurut Suzzana, sebenarnya kondisi sang suami mulai membaik pasca dirawat di salah satu rumah sakit di Baturaja. Almarhum pernah mengeluh sakit di bagian kaki.

“Jika pesan, tidak ada ya. Hanya saat pergi ke Baturaja, sempat bercanda pada saya, dia (Eddy Yusuf) mengatakan saya belum mandi. Namun itu hanya dianggap candaan,” katanya.

Meski syok atas kepergian sang suami, namun Suzzana pasrah dan menerima takdir dari Allah SWT ini.

“Semua manusia pasti akan kembali kepada Sang Pencipta. Hanya kita tidak tahu kapan waktu itu tiba,” ujarnya.

Suzzana pun memohon maaf kepada semua pihak, bila semasa hidup almarhum pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan baik yang disengaja maupun tidak sengaja.

Almarhum Eddy Yusuf bin Abdullah Manjan lahir di Muaradua Kisam, 4 Desember 1955. Eddy Yusuf tutup usia di angka 66 tahun. Almarhum meninggalkan satu istri dan tiga orang anak yakni Gilang Ramadhan, Garlan Ramadhan dan Grassa Ramadhanty.