Sejumlah perusahaan pembuat vaksin, termasuk Moderna terus berupaya mengembangkan suntikan booster untuk melawan kuatnya varian Covid Omicron.
- Mengenal BN.1, Subvarian Baru Omicron yang Ditemukan di Indonesia
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
Baca Juga
Dalam keterangannya, Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel, mengatakan pada Selasa (31/12) bahwa perusahaannya berharap bisa memulai uji klinis vaksin khusus varian Omicron yang menyebar cepat pada awal tahun depan. Namun demikian, saat ini Moderna masih berfokus pada dosis booster dari vaksin mRNA-1273.
"Hanya perlu penyesuaian kecil untuk Omicron. Saya tidak mengharapkan ada masalah," kata Bancel dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Swiss TagesAnzeiger, seperti dikutip dari AFP.
Dikatakan bahwa perusahaan tersebut saat ini sedang menunggu informasi penting tentang varian baru itu untuk memulai pengembangan.
"Itu akan memakan waktu satu atau dua minggu lagi," kata Bancel.
"Ini akan memakan waktu beberapa bulan sebelum kami dapat memproduksi 500 juta dosis setelah persetujuan. Tetapi kapasitas kami hari ini jauh lebih tinggi daripada tahun lalu," katanya.
Jika badan persetujuan seperti Food and Drug Administration AS dan Swissmedic Swiss memerlukan studi lebih lanjut, itu akan menambah setidaknya tiga bulan.
"Beberapa pihak berwenang menginginkan penelitian, yang lain masih ragu-ragu. Menurut pendapat saya, itu sangat tergantung pada seberapa parah penyakit itu berkembang," katanya.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada