Sejumlah masyarakat di Kota Palembang mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan beras premium di warung maupun minimarket. Banyak pedagang eceran maupun toko ritel modern yang kehabisan stok beras untuk dijual.
- Jadikan Kera Maskot Pilkada Bandar Lampung, Tokoh Adat Desak KPU Minta Maaf
- Tak Ada Nasdem dan PDI Perjuangan di Kabinet Merah Putih, Matahati Dinilai Paling Siap Eksekusi Program Presiden Prabowo
- “Ganjar Tidak Ada Lagi Harganya Jika Jokowi Lari Kepada Prabowo”
Baca Juga
"Dimana-mana sudah cari. Tapi rata-rata banyak yang tidak jual lagi. Kita bingung mau beli dimana lagi," kata Pratiwi, ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Palembang.
Dia mengatakan, kelangkaan beras premium hampir terjadi untuk semua merek beras. Baik Selancar, Raja, Patin maupun Topi Koki yang biasa dijual dan dikonsumsi masyarakat. "Seluruh merek beras premium ini tidak ada barangnya. Saya sudah cari baik di Indomaret, Alfamart sampai ke toko distributor," ucapnya.
Kelangkaan beras premium tersebut disebabkan tingginya permintaan. Terutama di saat musim politik. Pasalnya, beras premium tersebut banyak diborong oleh tim sukses caleg partai politik maupun capres untuk kepentingan sosialisasi ke masyarakat.
"Salah satu alasannya itu karena musim politik. Sehingga meningkatkan permintaan beras premium. Beras premium ini banyak diborong oleh tim sukses politik," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi kepada Kantor Berita RMOL Sumsel, Selasa (13/2/2024).
Selain itu, masa libur panjang Israk Miraj dan Hari Raya Imlek pekan lalu juga ikut membatasi distribusi beras. Sebab, mayoritas pemilik toko, distributor maupun pemilik pabrik beras merupakan etnis tionghoa. Sehingga, sebagian dari mereka memilih tutup toko untuk merayakan Imlek.
"Kemungkinan juga karena sebagian besar toko-toko yang menjual beras ini tutup karena pemiliknya merayakan Imlek. Bisa saja itu," ungkapnya.
Namun, Ruzuan memastikan jika stok beras untuk kebutuhan masyarakat Sumsel tercukupi. Bahkan, hingga Ramadan mendatang. Sebab, kata dia, petani di Sumsel sudah mengalami dua kali panen.
"Sehingga tidak ada namanya kelangkaan beras. Panen kita tahun ini sudah dua kali. Jadi stok beras cukup melimpah. Mungkin karena permintaannya saja yang meningkat. Kita lihat saja setelah tanggal 14 Februari ini. Kemungkinan sudah kembali normal," ucapnya.
Ketersediaan beras bagi masyarakat juga terus dipenuhi melalui operasi pasar murah yang digelar Pemprov Sumsel setiap Senin, Selasa dan Kamis. "Kami imbau masyarakat tidak panik karena kami juga terus gencar melaksanakan operasi pasar di hari-hari tertentu," pungkasnya.
- TPS Pemilu 2024 di kota Pagar Alam Berkurang, Ini Penyebabnya
- Pimpinan KPK Berharap Penyidik Segera Tangkap Harun Masiku
- Serahkan DIPA Rp 2,99 Triliun untuk Kemendes PDTT, Jokowi Titip Pesan Soal Ancaman Inflasi