Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan, mengutuk keras aksi penusukan yang dilakukan seorang pemuda bernama Alpin Andria terhadap ulama dan pendakwah Syekh Ali Jaber. Penyerang terjadi saat Syekh Ali menghadiri Pengajian dan Wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandarlampung, Minggu (13/9/2020) sore.
- Nekat Promosikan Judi Online, 85 Influencer jadi Tersangka
- Sejumlah Artis Ramaikan Kampanye Prabowo-Gibran di GBK
- Sering Buang Angin, Influencer Cantik Penjual Kentut Masuk Rumah Sakit
Baca Juga
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrawi menyatakan, selain mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap ulama, pihaknya juga berharap agar Kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini, dan pelakunya mendapat hukuman yang setimpal.
"Jelas mengutuk, (pelakunya) harus dihukum seberat-beratnya biar ada efek jera," kata Amiruddin Nahrawi, Senin (14/9/2020).
Lebih lanjut Amiruddin menambahkan, selain itu pihaknya juga meminta kepada aparat keamanan, agar ke depannya melakukan penjagaan ketat kepada para ulama saat melakukan ceramah di muka umum.
"Harusnya ulama dijaga aparat ketika ceramah, panitia harus minta pengamanan," ringkasnya.
Seperti diketahui, akibat peristiwa penusukan yang dilakukan tersangka yang saat ini telah diamankan polisi tersebut, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan dan sempat harus dirawat di Puskesmas Gedong Air, Bandar Lampung.
Selain PWNU Sumsel, sejumlah pihak juga diketahui mengutuk keras aksi penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber. Mulai dari Menkopolhukam Mahfud MD hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara dan menyesalkan tragedi penusukan terhadap ulama dan penceramah ini.[ida]
- Pendapatan Box Office Awal Tahun Tembus Rp694 Miliar, Tertinggi Pasca Covid
- Nekat Promosikan Judi Online, 85 Influencer jadi Tersangka
- Sejumlah Artis Ramaikan Kampanye Prabowo-Gibran di GBK