Seorang pria di Kota Palembang yakni Wiwit (23) meregang nyawa usai dibacok dihadapan anak perempuannya yang baru berusia 7 tahun oleh orang tidak dikenal.
Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Jakabaring, tepatnya seputaran Kolam Retensi belakang Kantor DPRD Kota Palembang, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang, Selasa (26/6) malam.
Berdasarkan data dihimpun, kejadiannya bermula ketika keempat terduga pelaku berinisial RF, ET, DV dan HR sedang nongkrong di kolam retensi.
Tak hanya mereka, di lokasi tersebut ada juga kelompok pemuda lainnya yang sedang nongkrong. Mereka adalah, Dian Saputra (19), Rio Kurniawan (19), Nando (20) dan Andre (20).
Usut punya usut, pelaku RF sempat terlibat cekcok dengan pacarnya yang tinggal tak jauh dari kolam retensi. Ia yang merasa emosi dan naik pitam hendak membuat keonaran di sekitar lokasi namun dicegah oleh Nando.
Alhasil, RF dengan Nando terlibat perkelahian. Pelaku yang menguasai senjata tajam (sajam) membacok Nando hingga mengenai kening sebelah kiri dan perut. Beruntung korban sempat menyelamatkan diri pulang ke rumahnya meski sempat dikejar oleh pelaku RF.
Tidak hanya mereka berdua, perkelahian juga terjadi antara pelaku ET dengan korban Andre. Pelaku yang juga menguasai sajam membacok Andre secara membabi buta hingga membuat korban terluka di bagian paha.
Merasa belum puas, pelaku ET bersama dua rekannya DV dan HR mengejar pemuda lainnya yakni Dian Saputra dengan Rio Kurniawan sembari mengayunkan sajam. Akibatnya, korban Dian mengalami luka tusuk di perut dan tangan, sedangkan korban Rio luka bacok di kepala.
Naasnya, disaat itu korban Wiwit bersama anak perempuannya hendak pulang ke rumah dengan melintasi lokasi kejadian. Melihat ada keributan, dia mencoba melerai dan menanyakan penyebab keributan tersebut bisa terjadi.
Belum sempat mendapatkan jawaban, Wiwik diserang oleh pelaku ET dengan menggunakan sajam. Meski sempat menyelamatkan diri, dia terkena bacokan di bagian paha. Sedangkan anak perempuannya hanya bisa menjerit melihat ayahnya dibacok.
Warga lainnya yang melihat ada keributan di kolam retensi langsung mendatangi lokasi kejadian beramai-ramai. Keempat terduga pelaku pun langsung kabur meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
Wiwik yang tidak sadarkan diri bersimbah darah diantarkan oleh warga pulang ke rumahnya di Jalan Pasiran, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang atau tak jauh dari TKP.
Oleh istrinya Nurul Falah dan dibantu tetangga, korban Wiwik dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Palembang untuk diobati. Namun, takdir berkata lain korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, Wiwit (23) dibacok orang tidak dikenal di hadapan putrinya yang berusia 7 tahun ketika melintas di Jalan Jakabaring tepatnya kawasan Kolam Retensi belakang Kantor DPRD Kota Palembang, Selasa (25/6) malam.
Akibat dari kejadian tersebut, Wiwit mengalami luka bacok di bagian paha hingga meregang nyawa meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP).
Ditemui di rumah duka Jalan Pasiran, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang, Rabu (26/6) siang, Istri Korban Nurul Farah menyebutkan dia tidak mengetahui pasti kronologis kejadiannya.
Hanya saja, ketika itu suaminya Wiwit diantar oleh warga pulang ke rumahnya dalam keadaan tidak sadarkan diri dan berlumuran darah. Lalu, dia dibantu tetangga membawa korban ke RSM Palembang untuk diobati.
“Pas sampai rumah sakit, kata pihak rumah sakit, suami saya tidak bisa diselamatkan lagi dan tidak lama kemudian menghembuskan nafas terakhir,” kata Nurul Falah saat diwawancarai awak media.
Nurul menjelaskan, dari keterangan warga yang melihat, kejadian bermula ketika Wiwit hendak pulang ke rumah bersama putrinya yang baru berusia 7 tahun. Lalu, melihat ada keributan di lokasi, korban mencoba melerai.
“Suami saya ini berjualan dengan anaknya. Mungkin saat melintas di lokasi itu baru pulang berjualan. Lalu, melihat ada keributan dia stop dan hendak melerai. Tetapi pelaku malah menyerang dia didepan anak,” katanya.
Nurul menjelaskan, saat kejadiannya anaknya berhasil menyelamatkan diri dan kondisi saat ini dalam keadaan trauma berat. Oleh karena itu, dia pun berharap pelaku pembunuhan suaminya cepat tertangkap.
“Suami saya tidak bersalah mengapa menjadi korban pembacokan. Saya tidak terima dan berharap pelaku ditangkap. Kami akan membuat laporan polisi di Polrestabes Palembang,” tutur Nurul Falah.
Sementara itu, Kapolsek SU I Palembang Kompol Alex Andriyan membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, saat ini pihak masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembacokan terhadap korban.
“Anggota kita mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP termasuk memeriksa saksi yang melihat kejadian itu. Saat ini anggota kita sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” pungkasnya.