Kronologi Tahanan Lapas Muara Enim Kabur, Menyamar Jadi Pengunjung, Dibantu Keluarga dan Teman Wanita

Penangkapan tahanan Lapas Muara Enim yang kabur. (ist/rmolsumsel.id)
Penangkapan tahanan Lapas Muara Enim yang kabur. (ist/rmolsumsel.id)

Seorang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Enim, berinisial SSA, berhasil melarikan diri dengan cara menyamar sebagai pengunjung saat jam besuk berlangsung. 


Aksi ini diduga melibatkan bantuan dari keluarganya serta seorang wanita berinisial R. Setelah sempat buron, SSA akhirnya berhasil ditangkap kembali berkat koordinasi intensif antara petugas Lapas, Polres Muara Enim, dan Polsek Gelumbang.

Pelarian ini terungkap setelah petugas Lapas Kelas IIB Muara Enim menemukan adanya ketidaksesuaian jumlah Warga Binaan di kamar B10. 

Berdasarkan rekaman CCTV, SSA terlihat bergerak menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Dalam momen tersebut, keluarganya mengikuti dan memberikan kalung kunjungan, salah satu atribut yang digunakan pengunjung saat memasuki Lapas.

Setelah menyamar sebagai pengunjung, SSA berhasil melewati penjagaan dan keluar melalui Pintu Utama (P2U) tanpa menimbulkan kecurigaan. Keberhasilan pelarian ini menunjukkan adanya kelemahan dalam prosedur pengamanan yang sedang dievaluasi lebih lanjut oleh pihak Lapas.

Begitu pelarian terungkap, petugas Lapas segera berkoordinasi dengan Polres Muara Enim dan Polsek Gelumbang untuk membentuk tim pencarian. 

Berkat kerja sama intensif, SSA akhirnya berhasil ditemukan di Desa Bakung, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Rabu (5/3) pukul 06.00 WIB. 

Saat penangkapan, SSA tidak sendirian, melainkan bersama seorang wanita berinisial R yang diduga membantunya dalam pelarian.

Tim gabungan langsung melakukan penjemputan dan memastikan SSA serta R kembali dalam pengawasan Lapas Kelas IIB Muara Enim. 

Hingga saat ini, SSA telah ditempatkan di sel pengasingan khusus sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Kepala Lapas Kelas IIB Muara Enim, Mukhlisin, menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan prosedur kunjungan. Langkah ini bertujuan untuk memperketat pengawasan guna mencegah insiden pelarian di masa mendatang.

"Kami telah meningkatkan pengawasan dan memperketat prosedur kunjungan agar kejadian serupa tidak terulang. Saat ini, SSA dan R sudah ditempatkan di sel pengasingan khusus untuk proses lebih lanjut," ujar Mukhlisin.